Perkuliahan daring merupakan aktifitas pembelajaran dilakukan dari rumah dengan menggunakan teknologi seperti laptop dan smartphone yang terhubung dengan jaringan internet yang bertujuan meminimalisir penularan virus covid-19. Pelaksanaan perkuliahan daring banyak mengalami hambatan seperti adanya gangguan sinyal, paket data habis, pekerjaan rumah dan tugas perkuliahan yang menumpuk. Berbagai tuntutan akademik yang dialami tidak jarang membuat mahasiswa mengalami stress. Seperti halnya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang yang mengalami banyak kendala ketika melakukan perkuliahan daring seperti halnya jaringan internet yang kurang mendukung, borosnya kuota internet, tugas kuliah yang lebih banyak ketika kuliah daring, terlalu lama berhadapan dengan laptop/ Hp dan susahnya memahami materi perkuliahan. Banyaknya kendala dalam perkuliahan daring tentunya dibutuhkan cara yang efektif untuk mengatasi kondisi stress yang dialami mahasiswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi stress mahasiswa dalam perkuliahan daring, untuk mengetahui strategi coping yang dilakukan mahasiswa dalam mengatasi stress dan mendiskripsikan analisis bimbingan konseling islam terhadap strategi coping yang dilakukan mahasiswa dalam perkuliahan daring.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui teknik wawancara yaitu dengan mewawancara mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2018 dan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, observasi dan dokumentasi berupa data hasil wawancara secara online. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Sedangkan metode analisis data menggunakan Milles dan Hunberman melalui tiga tahap yaitu 1) reduksi data (Data Reduction), 2) penyajian data (Data Display), 3) Kesimpulan (Conclusing Drawing).
Penelitian ini menghasilkan tiga temuan data; Pertama, kondisi mahasiswa dalam perkuliahan daring dapat dilihat dari kondisi fisik yang berupa pusing, gangguan tidur, gangguan pada perut. sedangkan kondisi psikisnya berupa mudah marah, cemas dan putus asa, sering murung dan lain-lain. Hal tersebut disebabkan adanya stressor dari dalam diri individu, keluarga dan lingkungan. Kedua, strategi coping yang digunakan dalam mengatasi kondisi stress yaitu dengn Problem focus copyng yang berupa menghadapi masalah, mencari informasi,memanajemen waktu, dan emotional focus copyng yang berupa berpikir positif, mencari dukungan sosial, mendekatkan diri kepada Allah, dan menghindari masalah dengan istirahat. Ketiga, Fungsi Bimbingan Konseling Islam berupa fungsi kuratif dengan mencari suasana lain, fungsi preventif dengan mencari dukungan sosial dan fungsi preservatif dengan memanajemen waktu sebaik mungkin.