Menghafal al-Qur’an merupakan perbuatan yang terpuji dan mulia. Banyak sekali keutamaan membaca serta menghafal al-Qur’an, dan yang mampu mengamalkan isinya akan menjadi sebaik-baiknya manusia. Seorang penghafal al-Qur’an menjalani proses yang tidak mudah dan sangat panjang. Begitu juga yang dialami santri penghafal al-Qur’an di Islamic Boarding School Darul Ilmi MAN Demak. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi santri penghafal al-Qur’an, diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Untuk mengatasi hal itu, santri harus memiliki resiliensi yang baik untuk bertahan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi, sehingga pembimbing yaitu ustadz dan ustadzah di Islamic Boarding School Darul Ilmi MAN Demak memberikan berbagai upaya untuk meningkatkan resiliensi santri menjadi lebih baik, agar santri dapat mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi selama proses menghafal al-Qur’an. Resiliensi sendiri memiliki arti sebagai kemampuan individu untuk menilai, mengatasi dan meningkatkan diri atau mengubah dirinya dari kesulitan.
Tujuan penelitian ini yaitu pertama, untuk mengetahui apa saja problematika santri penghafal Al-Qur’an dan upaya peningkatan resiliensi santri penghafal al-Qur’an Islamic Boarding School Darul Ilmi MAN Demak. Kedua, mendeskripsikan dan menganalisis fungsi, metode serta tujuan bimbingan dan konseling Islam terhadap upaya peningkatan resiliensi santri penghafal al-Qur’an di Islamic Boarding Shcool Darul Ilmi MAN Demak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan melalui teknik wawancara yaitu dengan mewawancarai pembimbing (ustadz dan ustadzah) dan santri Islamic Boarding School Darul Ilmi MAN Demak, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, sedangkan untuk data sekunder berupa buku, jurnal, skripsi, kamus, dan al-Qur’an terjemah yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Metode analisis data menggunakan model Milles dan Hubberman, meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan; pertama, problematika yang dihadapi santri penghafal al-Qur’an seperti (tidak mampu mengatur waktu dengan baik, lupa dan sulit berkonsentrasi, tidak sabar, malas dan mudah berputus asa, suasana hati yang buruk, kenal dan suka dengan lawan jenis, masalah penggunaan hp dan laptop, belum beradaptasi dengan lingkungan pondok, suasana lingkungan pondok yang ramai, adanya masalah pribadi) dan upaya yang diberikan untuk meningkatkan resiliensi santri penghafal al-Qur’an di Islamic Boarding School Darul Ilmi MAN Demak diantaranya yaitu 1) bimbingan individu, 2) bimbingan kelompok, 3) kegiatan keagamaan (sholat berjamaah, shalat malam, puasa senin kamis, mengaji kitab ta’lim muta’alim, berdo’a), 4) motivasi, 5) bekerjasama dengan orang tua santri, 6) membangun komunikasi yang baik dengan santri, dan 7) membangun lingkungan yang mendukung proses menghafal, 8) menerapkan kegiatan olahraga, lomba-lomba serta ziarah. Kedua, analisis fungsi dan tujuan bimbingan konseling Islam terhadap upaya dalam meningkatkan resiliensi penghafal al-Qur’an di Islamic Boarding School Darul Ilmi MAN Demak.
Proses kegiatan bimbingan yang dilaksanakan di Islamic Boarding School Darul Ilmi MAN Demak diantaranya yaitu melalui bimbingan individu dan bimbingan kelompok, yang dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Bimbingan individu dilaksanakan melalui tahap penentuan tujuan konseling, perumusan konseling, pemahaman kebutuhan klien, penjajagan berbagai alternatif, perencanaan suatu tindakan, dan penghentian masa konseling. Sedangkan bimbingan kelompok dilaksanakan melalui tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. Analisis fungsi bimbingan konseling Islam terhadap upaya peningkatan resiliensi santri penghafal al-Qur’an yaitu terdapat semua fungsi bimbingan konseling Islam seperti fungsi preventif, kuratif atau korektif, preservatif, dan developmental dan analisis tujuan bimbingan konseling Islam terhadap upaya peningkatan resiliensi santri penghafal al-Qur’an sudah sesuai dengan tujuan bimbingan konseling Islam yaitu agar fitrah manusia yang dikaruniakan Allah SWT kepada individu bisa berkembang dan berfungsi dengan baik, sehingga menjadi pribadi kaffah dan secara bertahap mampu mengaktualisasikan apa yang diimaninya itu dalam kehidupan sehari-hari, serta agar mampu mengatasi segala permasalahan dan rintangan selama proses menghafal al-Qur’an. Analisis materi bimbingan sesuai dengan materi bimbingan dan konseling Islam yaitu aspek aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Metode yang digunakan juga sesuai yaitu secara individual dan kelompok, dan untuk langkah-langkah bimbingan individu juga terdapat kesesuaian dengan langkah-langkah bimbingan dan konseling Islam.