Skripsi ini dilatarbelakangi dalam pembelajaran salat fardhu di kelas I MI Ma’arif Dukuh Salatiga selama ini para guru lebih menggunakan metode verbalistik, yaitu ceramah dan tanya jawab. Hal ini tidak berarti bahwa metode ceramah tidak baik, melainkan pada suatu saat siswa akan menjadi bosan bila guru berbicara terus sedangkan para siswa duduk diam mendengarkan. Salah metode yang bisa digunakan adalah metode demonstrasi. Demonstrasi metode pembelajaran dimana siswa akan melihat langsung satu pembelajaran dalam sebuah materi secara langsung berkaitan dengan pelajaran itu.
Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: penerapan metode demonstrasi dapat meningkatan keterampilan salat fardu pada siswa kelas I MI Ma’arif Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013?
Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penerapan metode demonstrasi efektif dalam meningkatkan keterampilan salat fardu di kelas I MI Ma’arif Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga, hal ini terlihat antusiasme siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan dimana siswa lebih aktif melaksanakan proses pembelajaran dan aktif mempraktekkan salat fardhu, selain itu ketepatan gerakan dan bacaan salat siswa setelah menggunakan metode demonstrasi semakin baik. Besaran efektifitas penerapan metode demonstrasi bagi peningkatan ketepatan keterampilan salat fardu di Kelas I MI Ma’arif Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga di lihat dari prosentase kenaikan nilai praktek gerakan dan bacaan salat fardu dimana pra siklus ada 10 siswa atau 41.7%, pada siklus I ada 17 siswa atau 70.8%meningkat lagi pada siklus II yaitu ada 22 siswa atau 91.7%, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar terdapat kenaikan per siklus peningkatan kemampuan gerakan fardhu salat tiap siklusnya dimana pada pra siklus tingkat ketuntasan pada pra siklus ada 14 siswa atau 59%, pada siklus I ada 16 siswa atau 67%meningkat lagi pada siklus II yaitu ada 22 siswa atau 92%. Begitu juga kemampuan bacaan salat tiap siklusnya mengalami peningkatan dimana pada pra siklus tingkat ketuntasan pada pra siklus ada 9 siswa atau 37%, siklus I ada 16 siswa atau 67% meningkat lagi pada siklus II yaitu ada 22 siswa atau 92%. Hasil ini sudah mencapai indikator yang ditentukan yaitu dengan pada kategori baik dan baik sekali sebanyak 90% dari seluruh jumlah siswa.