Film sebagai representasi sosial yang dimaknai sebagai bentuk penggambaran kembali fragmen kehidupan di masyarakat, seperti Film “Tilik” yang mengambarkan kebiasaan masyarakat yang suka membicarakan orang (ghibah) dan menjadi bagian dari keseharian. Bahkan hiburan bagi masyarakat yang dianggap biasa dalam kehidupan. Selain mengangkat budaya tilik, film ini juga mengangkat konflik sosial berdasarkan realitas yang ada di kehidupan masyarakat saat ini. Seperti halnya dalam film Tilik ini budaya berprasangka, membicarakan orang lain dan juga penyebaran informasi yang tidak benar atau hoax bisa jadi adalah fenomena yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Maka Berbagai representasi ghibah dalam film “Tilik” perlu dikaji secara lanjut dalam setiap adegan yang ada dalam film tersebut, sehingga penonton mengetahui bentuk representasi dari ghibah yang terkadung ada didalam film tersebut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori representasi Stuart Hall. Sumber data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari film yang dijadikan obyek penelitian yaitu berasal dari rekaman konten youtube film “Tilik”,Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan metode analisis semiotika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ghibah direpresentasikan dalam film “Tilik” dengan menganalisis pada level realitas, analisis pada level representasi dan analisis pada level ideologi melalui penampilan/gaya berpakaian, bahasa tubuh/ perilaku, riasan, dialog/ suara, shot/ pengambilan gambar diakhiri dengan kode-kode representasi seperti: individualism (individualism), patriarchy (patriarki), race (ras), class (kelas), materialism (matrialisme), capitalism (kapitalisme) menggambarkan sesuatu baik peristiwa, orang, maupun objek lewat sesuatu yang lain di luar dirinya. Ghibah direpresentasikan dengan menyebarkan rumor, penggunaan kata yang cenderung provokatif, prasangka buruk atau negatif, tindakan manipulasi, sebagai wujud promosi diri, sebagai bentuk proteksi diri (self protection), sebagai bentuk dari indirect aggression (agresi tidak langsung), sebagai alat menghukum masyarakat yang berlawanan dengan budaya kolektif, menggiring opini negatif, pembunuhan karakter (character assasination), sebagai alat merusak objek ghibah.