Masyarakat di Kecamatan Randudongkal adalah masyarakat yang heterogen. Berbeda dalam hal agama, aliran dan kepercayaan. Dan salah satu hal penting dari konsekuensi tata kehidupan multikultural yang ditandai dengan kemajemukan adalah dengan membangun rasa toleransi. Toleransi dan kerukunan umat beragama merupakan sebuah keadaan tentang adanya pemahaman dan kesatuan masyarakat yang mempunyai tujuan bersama untuk menciptakan kenyamanan, kedamaian, saling menghargai dan tidak saling mengganggu satu sama lain di suatu wilayah. Dalam melakukan hal ini tidak terlepas dari kemauan masyarakat sendiri. Untuk membangun toleransi itu harus dijalankan bersama dari masyarakat, pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama itu sendiri.
Organisasi Masyarakat Islam di Kecamatan Randudongkal sendiri juga banyak, antara lain ada Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Rifaiyah, LDII. Tetapi dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada Organisasi Masyarakat Islam Nahdlatul Ulama di tingkat Kecamatan atau biasa di sebut Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Randudongkal. Kajian pokok dari skripsi ini adalah menganalisis tentang Peran dan Metode Organisasi Masyarakat Islam dalam Pendidikan Toleransi yang berada di Kecamatan Randudongkal dengan menganalisis peran dan metode pendidikan toleransi yang dilakukan oleh MWC NU Kecamatan Randudongkal untuk mengatasi toleransi dan kerukunan umat beragama yang bersumber dari agama-agama yang ada di Randudongkal. Dalam melakukan penelitian ini, untuk menjelaskan masalah di atas menggunakan metode kualitatif, deskriptif dan menggunakan pendekatan sosiologis.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyimpulkan peran dan metode yang dilakukan MWC NU Kecamatan Randudongkal sudah tepat dan benar. MWC NU Kecamatan Randudongkal mempunyai peran dalam pendidikan toleransi di Kecamatan Randudongkal. Dalam perannya MWC NU tidak keluar dari koridor hukum dan ikut bersama-sama membantu pemerintah dalam hal toleransi dan kerukunan umat beragama.