Ketidakadilan gender dalam roman “Cinta Kontroversial Yusuf dan Zulaikha”: perspektif Islam
Ulfaturrohmah NIM : 1501026017, Ulfaturrohmah (2021) Ketidakadilan gender dalam roman “Cinta Kontroversial Yusuf dan Zulaikha”: perspektif Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1501026017_Ulfaturrohmah_Skripsi Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Berdasarkan CATAHU Komnas Perempuan, jumlah kasus kekerasan terhadap wanita 2019 sebesar 406.178, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 348.466. banyak ketidakadilan gender yang dialami dan tentunya lebih merugikan wanita. Dalam karya sastra, wanita juga sering ditampilkan sebagai objek yang menderita, seperti: novel “Sitti Nurbaya” karya Marah Rusli, novel “Cerita Dari Blora” karya Pramoedia Ananta Toer, dll begitupun dalam roman “Cinta Kontroversial Yusuf dan Zulaikha.” Roman tersebut merupakan rangkaian tujuh antologi puisi jami yang disebut Haft Awrang (Tujuh Mahkota Bintang Galaksi). Roman itu merupakan antologi puisi yang paling terkenal diantara yang lainnya. Berawal dari situlah penulis berkeinginan untuk menganalisis ketidakadilan gender perspektif Islam. Dari situ, memunculkan pertanyaan dalam diri penulis apa saja bentuk ketidakadilan gender dalam roman “Cinta Kontroversial Yusuf dan Zulaikha” perspektif Islam. untuk menjawab tentang pertanyaan tersebut, maka penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang nantinya akan penulis analisis menggunakan tekhnik analisis isi dari Krippendorf. Dalam penelitian, penulis menemukan lima bentuk ketidakadilan gender, yaitu subordinasi menganggap bahwa budak wanita dianggap rendah jadi dapat diberikan sebagai hadiah. Stereotype, penggambaran Zulaikha sebagai wanita yang lemah dan juga fisik yang sempurna dari tokoh wanita lain. Kekerasan, tokoh Zulikha mendapatkan kekerasan secara tidak langsung oleh Yusuf karena paksaan untuk berhubungan suami istri. Beban kerja, sbudak wanita yang seharusnya dipekerjakan untuk melayani Zulaikha saja namun disini juga disuruh untuk melayani Yusuf dalan hal negative. Dan marginalisasi, tokoh wanita (Zulikha) menghabiskan semua hartanya untuk Yusuf. Jika dilihat dari perspektif Islam, kelima bentuk ketidakadialan gender tersebut berkaitan tentang penciptaan manusia dimana mereka diciptakan dari bahan yang sama, perbedaan padahal tidak ada perbedaan antara wanita dan laki-laki yang membedakannya hanya ketakwaannya saja, juga tentang kelemahan akal dan iman wanita dalam hal ini adalah muamalah dan kesaksian, dan takdir Allah Swt. tentang jodoh dan rezeki yang telah diatur Allah Swt. jadi manusia tidak perlu mengkhawatirkannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gender; Nilai Emansipasi; Islam dan Gender |
Subjects: | 300 Social sciences > 305 Social groups > 305.3 People by gender or sex 300 Social sciences > 305 Social groups > 305.4 Women |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70233 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) |
Depositing User: | Umar Falahul Alam |
Date Deposited: | 25 Jun 2022 06:44 |
Last Modified: | 25 Jun 2022 06:44 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16303 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year