Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, salah satunya adalah negara Indonesia sebagai sebab terganggunya pelaksanaan kegiatan terutama dalam bidang pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa perubahan yang terlihat nyata.
Kondisi demikian menuntut lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Inovasi yang dilakukan menggunakan pembelajaran secara daring (dari jaringan) metode pembelajaran daring tidak menuntut siswa masuk di kelas. Peneliti melakukan studi pendahuluan telah meneumukan berbagai masalah yang dihadapi siswa MAN Kendal. Berdasarkan latar belakang tersebut bertujuan untuk menganalisis penilaian siswa terhadap pembelajaran biologi daring sebagai implementasi konsep edukasi 4.0 kelas XII MIPA MAN Kendal sebagai upaya menekan mata rantai penyebaran pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian ini merupakan jenis kualitatif deskriptif dengan teknik survey, wawancara dan dokumentasi menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan triangulasi. Teknik analisis data pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga prosedur perolehan data, yaitu reduksi, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menujukkan penilaian siswa terhadap pembelajaran biologi daring metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Google Classroom, Microsoft Teams, dan WhatsApp Group pada masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 60,00% siswa menyatakan kurang setuju dalam kemudahan mengakses aplikasi pembelajaran biologi daring, 41,54% siswa menyatakan setuju dalam pemahaman materi pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran biologi daring, 44,62% siswa menyatakan kurang setuju dalam keefektifan penggunaan aplikasi pembelajaran biologi daring, dan 52,31% siswa menyatakan setuju dalam motivasi belajar siswa menggunakan aplikasi pembelajaran biologi daring. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi pembelajaran biologi daring pada masa wabah Covid-19 kurang efektif karena materi yang dijelaskan kurang dimengerti, keterbatasan kuota, mahalnya biaya kuota menjadi tantangan tersendiri pembelajaran daring, siswa tidak terawasi dengan baik selama proses pembelajaran daring, sarana dan prasarana yang kurang memadai, error aplikasi, dan kurangnya bimbingan oleh guru. Namun, demi memutuskan mata rantai penularan virus Covid-19, siswa setuju dengan pelaksanaan pembelajaran daring demi menjaga kesehatan dan keamanan guru dan siswa.