Manusia dalam menjalin hubungan sosial yang baik maka perlu adanya pendidikan akhlak. Apalagi di zaman sekarang yang semakin banyak pengaruh negatif dimana-mana. Kasus-kasus yang terjadi karena kurangnya pendidikan akhlak pun sudah banyak bermunculan, seperti ada 2.473 aduan ke KPAI tentang bullying selama 9 tahun terakhir, juga 6.338 kasus tentang kejahatan narkotika. Salah satu cara dalam menyampaikan pendidikan akhlak adalah dengan berdakwah. Era sekarang cara berdakwah sudah ikut berkembang melalui platform-platform media sosial seperti podcast yang memang sedang trend. Menurut Carl Zuzarte Head of Spotify Studios, di Indonesia sendiri jumlah pendengar podcast terus bertambah hampir mencapai 20% setiap bulannya. Farah Qoonita sebagai salah satu penggiat dakwah juga memanfaatkan podcast sebagai salah satu medianya, “Cinta Lewat Cerita” yang diunggah melalui Spotify. Gayanya dalam berdakwah pun unik, dengan mencampurkan unsur-unsur sastra untuk menyampaikan dakwahnya termasuk pesan akhlak di dalamnya. Rumusan masalah penelitian: apa isi pesan akhlak yang terkandung dalam episode-episode podcast “Cinta Lewat Cerita” karya Farah Qoonita?Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pesan akhlak apa saja yang terkandung dalam episode-episode podcast “Cinta Lewat Cerita” karya Farah Qoonita. Metode penelitian yang dipilih adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya melalui dokumentasi, yaitu sebanyak 25 episode dikaji di sini dengan teknik analisis isi kualitatif (content analysis) merujuk teori Syabuddin Gade tentang 4 cakupan akhlak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam episode-episode podcast “Cinta Lewat Cerita” karya Farah Qoonita yang bertemakan akhlak berjumlah 25 episode, bisa mengandung satu sampai tiga cakupan akhlak. Cakupan akhlak kepada diri sendiri menjadi yang paling banyak dengan jumlah 70% (18 episode), kemudian cakupan akhlak kepada Allah ada 60% (15 episode) dan cakupan akhlak kepada sesama sebanyak 12% (3 epidsode). Pesan akhlak kepada alam tidak Qoonita angkat dalam podcastnya, yang sebenarnya ini juga penting untuk dibahas karena akhlak kepada alam juga merupakan wujud akhlak karimah seorang hamba Allah. Pesan yang Qoonita sampaikan bersifat informatif dan persuasif. Bahasa yang ia gunakan lebih kekinian sehingga sesuai dengan sasaran yang ia tuju yaitu anak muda.