Retorika dakwah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (gus Baha) dalam ngaji mahasantri millenial
Firdaus, Muhammad Luqman (2021) Retorika dakwah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (gus Baha) dalam ngaji mahasantri millenial. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1601026088_Muhammad Luqman Firdaus_Skripsi Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui retorika dakwah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim dalam Ngaji Mahasantri Millenial melalui video di channel youtube. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menganalisis Gus Baha dalam Ngaji Mahasantri Millenial mengunakan teknik analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakuakan dengan metode transkip karena yang diteliti merupakan video, kemudian peneliti melihat dan mengamati retorika Gus Baha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; dari hasil observasi video Ngaji Mahasantri Millenial Gus Baha, yang mana Gus Baha menjadi pemateri dengan pembanding Gus Kausar dan moderator Gus reza, Gus Baha masih menggunakan cara klasik konvensional yang biasa disebut Ngaji Bandongan dikalangan pesantren. Dalam retorika hal tersebut bisa disebut dengan gaya retorika monolog yaitu satu orang yang berbicara sedangkan yang lainnya mendengarkan. Gus Baha membacakan kitab kuning gundul (tanpa harokat tanpa arti), lalu menerjemahkan kata-perkata, serta menjelaskan kalimat-perkalimat. Gus Baha menggunakan bahasa tidak resmi dan lebih dominan bahasa Jawa. Dalam menyampaikan keterangan, Gus Baha mengunakan gaya suara yang standar, tidak terlalu keras dengan nada tinggi, juga dengan santai dan perlahan, setiap ada yang sulit dipahami, Gus Baha mengulang-ulang penyampaiannya dengan bahasa yang lebih sederhana sampai jelas. Gus Baha dalam pengajian dimanapun selalu tampil konsisten dengan sarung, kemeja putih polos serta peci yang sedikit miring naik ke atas, hal ini masuk gaya gerak tubuh yaitu gaya berpakaian setandar juga sederhana ala pesantren. Selain itu Gus baha juga memperhatikan gerak tangan yaitu guna mempertegas juga memperjelas keterangan yang disampaikan. kelebihan Gus Baha ialah pemahaman ilmu Agama yang luas, mulai dari fiqih, tasawuf dan tafsir Al-Qur’an, dengan berbagai sudut pandang dari banyak kitab. Hanya lulusan atau alumni dari pondok pesantren salaf, keilmuan Gus Baha sudah diakui oleh para Cendikia. Gus Baha dalam pengajian bukan hanya retorika dogmatis, tetapi juga dikolaborasikan dengan retorika dialogis atau timbal balik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dakwah; Pengajian; Gus Baha |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70233 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) |
Depositing User: | Umar Falahul Alam |
Date Deposited: | 02 Jul 2022 03:07 |
Last Modified: | 02 Jul 2022 03:07 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16352 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year