Dilakukannya penelitian ini dilatarbelakangi oleh masuknya pandemi COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia atau pada khususnya di wilayah Kecamatan Ringinarum yang sejak tahun 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Meningkatnya jumlah orang yang terjangkit COVID-19 di Kecamatan Ringinarum mengakibatkan munculnya berbagai permasalahan, yakni terganggunya ekonomi dan sulitnya memenuhi kebutuhan hidup di kalangan petani. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekonomi petani tembakau dan bagaimana strategi yang dilakukan petani tembakau Kecamatan Ringinarum untuk memenuhi kebutuhan hidup pada masa pandemi COVID-19.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan tujuan agar penelitian ini dapat memberi gambaran mengenai fenomena di lapangan yang kemudian dianalisis sesuai dengan teori yang digunakan. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan induktif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masuknya pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Kecamatan Ringinarum, terutama dalan bidang ekonomi, untuk tetap bertahan hidup petani di Kecamatan Ringinarum menggunakan tiga strategi. Pertama, membangun jaringan atau relasi, seperti dengan saudara, petani lain, atau tengkulak yang pada akhirnya melahirkan suatu relasi timbal balik diantaranya baik berupa pinjaman uang ataupun barang. Kedua, menggunakan alternatif subsistensi seperti diterapkannya diversifikasi pada lahan dan menekuni pekerjaan sampingan seperti menjadi buruh, beternak, merantau, dan berjualan. Ketiga, mengikat sabuk lebih kencang dimana petani mengurangi jatah makan dan beralih pada makanan yang memiliki mutu lebih rendah. Diterapkannya tiga strategi diatas terbukti efektif karena membuat petani tembakau di Kecamatan Ringinarum dapat tetap bertahan hidup dan hidup berkecukupan.