Pendidikan memang menjadi hal paling inti dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tetapi bukan hanya sekadar pendidikan yang menjadikan manusia dapat menjadi manusia yang baik, karena diperlukan akhlaq yang baik pula untuk menyempurnakan kualitas manusia. Pendidikan karakter menjadi bagian penting dalam membangun dan membentuk karakter pada diri manusia agar tidak hanya menjadi manusia yang berakal, tetapi juga berakhlaq. Hal ini sama dengan fokus pondok pesantren dalam membentuk karakter bagi santrinya agar menjadi santri yang sesuai dengan ajaran Islam dan memiliki cerminan teladan Rasulullah saw.
Penelitian ini akan menjawab permasalahan bagaimana bentuk interaksi pondok pesan al-Ma’rufiyyah Semarang dalam mendidik santri ? Bagaimana peranan pembentukan karakter pada santri al-Ma’rufiyyah Semarang ?
Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren al-Ma’rufiyyah Semarang dengan menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan naratif deskriptif, dengan tujuan untuk melihat dan menggambarkan peran pondok pesantren dalam pembentukan pendidikan karakter santri, yang kemudian dianalisis melalui fakta yang ada di lapangan dan dikaitkan dengan teori peran (role theory) Biddle. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data didapatkan kemudian dilakukan analisis dengan melalui beberapa tahapan yakni, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pondok pesantren al-Ma’rufiyyah menggunakan metode pengajaran kitab kuning dan pemberian teladan di lingkungan pondok. Penanaman karakter dapat terbentuk karena memiliki interaksi yang baik antara kyai dan para santri.