Penelitian ini fokus pada strategi kampanye di ruang virtual Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu Pilwalkot ( Hendi dan Ita) Kota Semarang 2020. Hendi dan ita merupakan calon petahana yang dalam kontestasi Pilwalkot Semarang 2020. Pilkada serentak 2020 ini sangat berbeda karena terselenggara di tengah pandemi COVID-19. Dalam konteks tersebut, penelitian ini dilakukan dengan mengajukan dua pertanyaan utama berikut, yaitu: Pertama yaitu: bagaimana strategi virtual box pasangan Hendi dan Ita di pilkada Kota Semarang 2020?, Kedua yaitu : apa isu yang diusung paslon Hendi dan Ita dalam kampanye politik di virtual box di pilkada Kota Semarang 2020?
Dalam menjawab kedua pertanyaan utama di atas, penelitian ini menggunakan teori strategi marketing politik sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menjelaskan dan melihat bagaimana strategi yang diterapkan Hendi dan Ita dalam Pilkwalkot Semarang 2020. Dengan melakukan observasi lapangan, dilakukan proses wawancara, dokumentasi juga studi literatur dari tulisan-tulisan yang sebelumnya, Analisis data ini dilakukan dilapangan untuk menggambarkan kampanye virtual box pasangan Hendi dan Ita dikaitkan dengan teori marketing politik.
Studi ini menunjukan bahwa: 1. Hendi dan Ita menggunakan media virtual box sebagai kampanye. Strategi tersebut sebagai penguat jaringan elektabilitas suara kandidat untuk menggunakan strategi marketing politik yang meliputi Segementasi, Targeting, Postioning. 2. Isu yang diangkat oleh Hendi dan Ita yaitu waspada terhadap isu Covid-19 yang dijadikan bahan untuk mencegah pemilih hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Analisa dalam kemenangan Hendi dan Ita didukung oleh tim yang solid dengan mendorong partisipasi pemilih,serta banyak pendukung non partai politik seperti lintas agama , serta organisasi kaum milenial di kota Semarang. Pasangan Hendi dan Ita memiliki elektabilitas yang tinggi di masyarakat banyak di dukungnya dari Lembaga partai politk maupun non partai politik yang mampu memperoleh suara masyarakat di dalam pilkada Kota Semarang 2020.

ABSTRACT:
This study focuses on campaign strategies in the virtual space of Hendrar Prihadi and Hevearita Gunaryanti Rahayu Pilwalkot (Hendi and Ita) Semarang City 2020. Hendi and ita are incumbent candidates in the 2020 Semarang City Elections contestation. -19. In this context, this research was conducted by asking the following two main questions, namely: First, namely: how is the virtual box strategy of the Hendi and Ita pair in the 2020 Semarang City election? box in the 2020 Semarang City election?
In answering the two main questions above, this study uses the theory of political marketing strategy while the method used is a qualitative research method with a case study approach to explain and see how the strategies applied by Hendi and Ita in the 2020 Semarang City Elections. interviews, documentation as well as literature studies from previous writings. This data analysis was carried out in the field to describe the virtual box campaign of the Hendi and Ita couple associated with political marketing theory.
This study shows that: 1. Hendi and Ita use virtual box media as a campaign. This strategy is to strengthen the electability network of candidates' votes to use political marketing strategies which include Segmentation, Targeting, and Positioning. 2. The issue raised by Hendi and Ita was being aware of the Covid-19 issue which was used as material to prevent voters from attending the polling station (TPS). The analysis of Hendi and Ita's victory is supported by a solid team by encouraging voter participation, as well as many non-political party supporters such as interfaith and millennial organizations in the city of Semarang. The Hendi and Ita pair have high electability in the community, many of them are supported by political party institutions and non-political parties who are able to gain public votes in the 2020 Semarang City election.