Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi kelas III MI Salafiyah Tanjungsari Kabupaten Batang yaitu diperoleh informasi banyak siswa yang masih kurang optimal dalam pembelajaran dimasa pandemi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pembelajaran yang kurang menarik dan belum menggunakan media pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media audio visual terhadap pemahaman siswa kelas III pada materi kelahiran orang terpuji di MI Salafiyah Tanjungsari Kabupaten Batang tahun ajaran 2021/2022. Metode yang digunnakan penelitian ini adalah pendektan kuantitaif. Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas III yang berjumlah 20 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan pembagian jam pembelajaran yang dijalankan disekolah. Kelompok A menjadi kelas eksperimen dengan siswa 10 anak. Bagian kelompok B sebagai kelas kontrol dengan siswa 10 anak. Perhitungan teknik analisis data pretest dan postest peneliti menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji-t dan N-gain.
Berdasarkan data yang diperoleh nilai pretest pada kelas kontrol dan kelas ekperimen. Rata-rata awal kelas eksperimen adalah 45 dan rata-rata kelas kontrol 43,5. Sedangkan berdasarkan data nilai posttest pada kelas eksperimen dan kontrol. Nilai Posttest rata-rata akhir dari kelas eksperimen adalah 83,5 dan kelas kontrol 73,5. Sehingga analisis uji kesamaan rata-rata akhir atau posttest dari kedua kelas tersebut diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dari thitung > ttabel dengan dk = n1 + n2 - 2, taraf signifikansi 5% thitung = 2,735 dan ttabel = 2,101. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar sebagai perhitungan tingkat efektivitas terhadap pemahaman siswa. Berdasarkan hasil analisis data, media audio visual efektif terhadapa pemahaman siswa. Uji N-gain menunjukkan hasil kelas eksperimen sebesar 71,608 dikategorikan tinggi dan kelas kontrol sebesar 54,094 dikategorikan sedang. Kelas eksperimen mengalami peningkatan pemahaman yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.