Problematika pelaksanaan shalat gerhana matahari pada gerhana durasi singkat (studi kasus Gerhana Matahari tanggal 21 Juni 2020 Di Kota Pekalongan)
Ulya, Hani Atul (2021) Problematika pelaksanaan shalat gerhana matahari pada gerhana durasi singkat (studi kasus Gerhana Matahari tanggal 21 Juni 2020 Di Kota Pekalongan). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo.
1702046066_hani atul ulya_lengkap tugas akhir.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Gerhana Matahari merupakan fenomena astronomi yang terjadi pada saat ijtima' atau konjungsi, yaitu saat Bumi, Bulan, dan Matahari pada posisi sejajar dalam satu garis lurus yakni posisi Bulan diantara Bumi dan Matahari. Data BMKG menyebutkan pada tanggal 21 Juni 2020 Kota Pekalongan termasuk wilayah yang terlewati gerhana dengan durasi gerhana 0° 6’ 19,0’’ dan Magnitudo 0,001. Waktu yang singkat dan magnitudo yang sangat kecil ini menyebabkan gerhana sulit sekali terlihat walaupun menggunakan teknologi alat-alat mutakhir. Sehingga fenomena gerhana ini menjadikan timbulnya Ikhtilaf atau perbedaan di masyarakat dalam melaksanakan ibadah shalat gerhana Matahari.
Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengkaji tentang pelaksanaan shalat gerhana matahari pada gerhana durasi singkat dengan rumusan masalah 1, Bagaimana hukum shalat gerhana Matahari jika terjadi pada gerhana durasi singkat. 2, Bagaimana tanggapan ulama falak Kota Pekalongan terhadap shalat gerhana Matahari yang terjadi pada gerhana durasi singkat tanggal 21 Juni 2020. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana hukum melaksanakan shalat gerhana Matahari apabila terjadi pada gerhana durasi singkat dan bagaimana tanggapan ulama falak terkait adanya problematika tersebut.
Didalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Data primer diambil dari buku-buku astronomi yang terkait dengan fenomena gerhana, dan teks-teks mengenai hukum/syariat ibadah atas fenomena gerhana, baik di dalam Al-Qur'an maupun Hadis dan pendapat-pendapat fuqaha. Adapun data sekunder, bersumber dari wawancara penulis dengan imam masjid maupun ulama falak yang mempunyai keahlian/ilmu di bidang fiqh gerhana.
Hasil dari penelitian ini pertama, Jika gerhana yang terjadi durasinya singkat dan gerhana tidak terlihat namun secara perhitungan menyatakan adanya gerhana maka kesunahan shalat itu tetap ada atau boleh melaksanakan shalat. Akan tetapi apabila terdapat keraguan dalam melaksanakan shalat maka hukumnya adalah makruh. Kesunahan shalat gerhana hanya untuk wilayah yang terlewati atau terjadi gerhana saja. Karena faktor wilayah pula yang menyebabkan durasi gerhana berbeda-beda. Kedua, Adapun perbedaan atau ikhtilaf di masyarakat antara alasan melaksanakan shalat atau tidak saat terjadinya gerhana Matahari tanggal 21 juni 2020 disebabkan karena durasinya yang sangat pendek yaitu hanya 6 menit. Sedangkan shalat gerhana membutuhkan persiapan terlebih dahulu karena waktu terjadinya gerhana mendekati shalat Ashar. Adapun masyarakat yang melaksanakan shalat gerhana Matahari tanggal 21 Juni 2020 karena sebagai upaya menambah ketaqwaan kepada yang maha kuasa Allah Swt.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Problematika; Shalat Gerhana Matahari; Durasi Singkat |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 523 Specific celestial bodies and phenomena |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Ana Afida |
Date Deposited: | 02 Sep 2022 05:30 |
Last Modified: | 02 Sep 2022 05:30 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16440 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year