Teknologi internet menjadikan suatu perubahan dalam dunia sosial yang semakin mengalami pertumbuhan cukup cepat. Kemudian muncul e-commerce sebagai pemanfaatan teknologi dalam dunia bisnis. Perusahaan dalam memanfaatkan teknologi ini dituntut untuk terus berkembang agar dapat bersaing di pasar. Namun dalam praktiknya, masih banyak perusahaan e-commerce yang gagal atau tidak dapat bertahan. Sehingga perlu adanya strategi dan model bisnis yang tepat untuk menjalankan bisnis. Dalam penelitian ini membahas pengembangan bisnis e-commerce dengan objek Teman Berkebun Semarang, menggunakan pendekatan Bisnis Model Kanvas dan Analisis SWOT menurut Perspektif Islam.
Penelitian tersebut memiliki rumusan masalah yaitu bagaimana gambaran model bisnis e-commerce Teman Berkebun Semarang ditinjau dengan pendekatan bisnis model kanvas dalam perspektif Islam, dan bagaimana analisis pengembangan bisnis e-commerce Teman Berkebun Semarang yang sesuai dalam elemen Bisnis Model Kanvas dengan Analisis SWOT dalam Perspektif Islam. Sedangkan metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan menganalisis data mengenai perkembangan bisnis Teman Berkebun yang merupakan e-commerce dalam bidang pertanian kota. Data tersebut dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi, dan juga dokumentasi.
Penelitian ini memberikan hasil bahwa Teman Berkebun telah menerapkan konsep Bisnis Model Kanvas dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Selain itu terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan bisnis seperti penerapan strategi SO, yaitu memperbanyak konten dan karya mengenai pertanian kota dalam memanfaatkan knowledge yang dimiliki. Strategi ST, yaitu meningkatkan hubungan kekeluargaan untuk mengatasi pemutusan mitra secara sepihak dengan menerapkan prinsip Islam keramahan, tolong menolong, dan bersikap jujur. Strategi WO, dengan menambah staf dalam mengelola bisnis dan merencanakan kepemilikan lahan pertanian. Terakhir strategi WT, dapat dilakukan pemahaman lebih khusus kepada mitra seperti membuat pelatihan mitra petani dan dengan cara yang lebih mudah dipahami. Sehingga kompetensi yang mitra miliki lebih maksimal diterapkan.