Ketoprak Siswo Budoyo Pati mulai eksis pada tahun 1989 sebagai sarana untuk melestarikan budaya lokal juga sumber pendapatan anggota. Tetapi kehadiranya belum banyak mendapat perhatian dari berbagi pihak. Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana eksistensi Ketoprak Siswo Budoyo Pati sebagai sumber pendapatan anggota. 2) Bagaimana strategi bertahan hidup anggota Ketoprak Siswo Budoyo Pati saat pendapatan rendah. Sedangakan tujuanya adalah untuk mengetahui eksistensi Ketoprak Siswo Budoyo Pati sebagai sumber pendapatan anggota, mengetahui strategi bertahan hidup Anggota Ketoprak Siswo Budoyo Pati saat pendapatan rendah. Penelitian ini merupakan penelitan lapangan dimana data yang diperoleh bersumber dari lapangan, dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah deskripif, pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menjukan bahwa Ketoprak Siswo Budoyo Pati telah eksis sejak tiga dasa warsa lalu, kehadiranya dianggap oleh para anggota sebagi sumber pendaptan yang utama. Menurut pandangan ekonomi islam beberapa kewajiban anggota Ketoprak Siswo Budoyo belum dilaksanakan tetapi dari segi transaksi, tanggung jawab ditunjukan oleh rombongan ketoprak tersebut. Saat undangan pentas sepi para anggota ada yang bekerja sebagai petani, pedagang juga ada yang menganggur.

ABSTRACT:
Ketoprak Siswo Budoyo Pati began to exist in 1989 as a means to preserve local culture as well as a source of income for members. But its presence has not received much attention from various parties. The formulation of the problem in this thesis are: 1) How is the existence of Ketoprak Siswo Budoyo Pati as a source of income for members. 2) what is the survival strategy for member of Ketoprak Siswo Budoyo Pati when income is low? While the aim is to find out the existence of Ketoprak Siswo Budoyo Pati as a source of income for members, to find out the survival strategy for member of Ketoprak Siswo Budoyo Pati when income is low. This research is a field research where the data obtained are sourced from the field, with a qualitative approach. The analytical method used is descriptive, data collection using observation, interviews and documentation. The results of the study show that Ketoprak Siswo Budoyo Pati has existed sincethree decades ago, its presence is considered by members as the main source of income. According to the view of Islamic economics, some of the obligations of the members of Ketoprak Siswo Budoyo have not been carried out, but in terms of transactions, the responsibility is shown by the group of Ketoprak. When the invitation to the stage was quiet, some of the members worked as farmers, while some traders were also unemployed.