Pariwisata merupakan bisnis yang mengedepankan jasa pelayanan. Pada perkembangannya, pariwisata bertransformasi sudah tidak hanya sebagai sebuah objek untuk liburan, namun pada era sekarang, pariwisata telah berkembang berbagai varian; menjadi objek edukasi, tempat menginap sampai menjadi sebagai wahana untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT, atau biasa disebut wisata religi.
Pada perkembangan pariwisata yang beraneka ragam. Hal itu berlanjut pada metode pemasaran wisata yang berdampak beraneka ragam pula. Hal itu yang membuat pariwisata memiliki sisi branding dalam pemasaran yang tidak majemuk. Namun, keanekaragaman pemasaran, akan berdampak pada permasalahan baru, apalagi jika seseorang pelaku pemasaran merupakan seorang muslim, yang mana seorang muslim taat dalam bertindak atau mengusahakan sesuatu tidak boleh sembarangan. Seseorang muslim taat dalam bertindak atau mengusahakan sesuatu harus disesuaikan dengan ajaran Islam yang berlaku.
Wisata mangrove Pandansari merupakan wisata yang berbasis di kabupaten Brebes yang membranding diri sebagai wahana wisata yang bervariasi; wisata edukasi, cagar alam, objek liburan dsb. Pengurus objek wisata pada memasarkan objek wisata supaya dikenal masyarakat memiliki berbagai varian pemasaran, yaitu dengan pemasara memakai metode online dengan mengandalkan media sosial yang rame pada masa sekarang. Kemudian pengurus objek wisata memaksimalkan potensi pemasaran ofline yaitu dengan ikut serta pada event yang ada seperti event buka stand saat hut-Brebes atau ikut serta dalam bekerjasama dengan agen bus pariwisata.
Dari keanekaragaman pemasaran yang telah dilakukan pengurus wisata, hal itu membuat sebuah permasalahan, yang mana pemasaran objek wisata belum teruji sesuai dengan agama Islam, sedangkan pengurus objek wisata kebanyakan beragama Islam. Jika belum terujinya pemasaram wisata tersebut hal itu akan membuat masalah di tingkat keberkahan rejeki pengurus wisata.
Penelitian yang peneliti kerjakan bertujuan untuk menguji pemasaran wisata mangrove telah sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian yang peneliti kerjakan menggunakan metode kualitatif dengan hasil analisi pemikiran peneliti saat wawancara dengan pengurus objek wisata maupun dari hasil dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa pemasaran Wisata Mangrove Pandansari Brebes sudah sesuai dengan ajaran Islam. Dimana wisata ini tidak hannya memperhatikan hubungan antara manusia. Tetapi juga memperhatikan hubungan manusia dengan Tuhannya.
 
ABSTRACT:
Tourism is a business that prioritizes services. In its development, tourism has transformed not only as an object for holidays, but in the current era, tourism has developed various variants; become an object of education, a place to stay until it becomes a vehicle to get closer to Allah SWT, or commonly called religious tourism.
In the development of diverse tourism. This continues with tourism marketing methods that have various impacts. This is what makes tourism have a branding side in marketing that is not compound. However, the diversity of marketing, will have an impact on new problems, especially if a marketing actor is a Muslim, where a devout Muslim in acting or trying something should not be arbitrary. A devout Muslim in acting or trying something must be adapted to the prevailing Islamic teachings.
Pandansari mangrove tourism is a tourism based in Brebes district which brand itself as a varied tourist vehicle; educational tours, nature reserves, holiday objects, etc. Managers of tourist attractions in marketing tourist objects so that they are known to the public have various marketing variants, namely by marketers using online methods by relying on social media that is crowded at this time. Then the management of the tourist attraction maximizes the potential of offline marketing, namely by participating in existing events such as the open stand event during the Brebes hut or participating in collaboration with tourism bus agents.
From the diversity of marketing that has been carried out by the tourism management, it creates a problem, in which the marketing of tourism objects has not been tested in accordance with Islam, while the managers of tourist objects are mostly Muslim. If the tourism marketing has not been tested, it will create problems at the level of the tourism management's fortune.
The research that the researcher is doing aims to test the marketing of mangrove tourism in accordance with Islamic teachings. The research that the researcher is doing uses qualitative methods with the results of the analysis of the thoughts of the researchers during interviews with the management of tourist objects and from the results of the documentation.
The results of this study reveal that the marketing of Pandansari Brebes Mangrove Tourism is in accordance with Islamic teachings. Where this tour does not only pay attention to the relationship between humans. But also pay attention to the relationship between humans and their God.