Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia salah satunya pada perniagaan di pasar tradisional. Terdapat beberapa kebijakan pemerintah sebagai upaya meminimalisir wabah tersebut yaitu seperti membatasi kegiatan masyarakat termasuk pada beberapa kegiatan jual beli secara langsung. Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat berakibat berkurangnya jam operasi pasar bagi para pedagang, seperti yang dialami oleh para pedagang di pasar Kabupaten Pati. Berkurangnya jam operasi pasar akan secara langsung berimbas pada pendapatan para pedagang, karena salah satu factor yang mempengaruhi tingkat pendapatan adalah jam kerja/jam operasional. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana eksistensi serta pemberlakuan jam operasi pasar di Kabupaten Pati serta dampaknya terhadap pendapatan pedagang. Penelitian ini dilakukan di 5 pasar yang terdapat di Kabupaten Pati yaitu, Pasar Kayen, Pasar Wedarijaksa, Pasar Winong, Pasar Puri dan Pasar Trangkil. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mengumpulkan data menggunakan observasi, wawancara. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa eksistensi pasar menurun dengan berkurangnya pedagang serta pengunjung di pasar. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa ke lima pasar telah menetapkan system pembatasan jam operasi pasar dengan 6 sampai 7 jam operasi. Dampaknya adalah pendapatan para pedagang rata-rata mengalami penurunan, hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara penulis dengan 15 responden yang berasal dari masing-masing pasar yang menjadi objek penelitian.