Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Inces Beauty merupakan usaha penjualan produk perawatan kecantikan dalam bentuk masker organik permasalahan dari UMKM ini adalah layak atau tidak layaknya bisnis tersebut dijalankan karena banyaknya kelebihan dan kekurangan pada bisnis ini, padahal bisnis ini sangat menjanjikan. Salah satu kekurangannya dari segi legalitas dimana masih terdapat produk masker organic yang belum memiliki izin BPOM sedangkan kelebihannya adalah pemasaran yang sangat baik dengan melihat pangsa pasar atau minat konsumen perawatan kecantikan yang sangat menjanjikan dan banyak peminatnya dari semua kalangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan bisnis pada UMKM Inces Beauty pada aspek non-kuangan dan kelayakan pada aspek keuangan sehingga hasilnya dapat dijadikan bahan evaluasi dalam menentukan strategi pengembangan usaha yang tepat. Adapun analisis kelayakan dari aspek non-keuangan meliputi aspek legalitas, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek manajemen dan SDM. Sedangkan analisis kelayakan pada aspek keuangan meliputi analisis Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR). untuk mengetahui suatu usaha layak atau tidaknya, Matriks SWOT guna membuat strategi pengembangan UMKM Inces Beauty.
Hasil penelitian UMKM Inces Beauty dari aspek non keuangan layak untuk dijalankan dari aspek pasar dan pemasaran serta aspek manajemen dan SDM, sedangkan dari aspek teknis dan teknlogi serta aspek legalitas belum bisa dikatakan layak, karena belum adanya perizinan melalui BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dalam setiap produknya sertabelum memiliki sertifikat halal dari MUI. Dan hasil analisis dari segi keuangan menghasilkan bahwa UMKM Inces Beauty pada tingkat discount rate sebesar 14% dikatakan layak dijalankan dengan umur proyek selama empat tahun. Analisa kriteria kelayakan menunjukan payback period (PP) selama1tahun 2bulan 4hari, nilai Net Present Value (NPV) senilai Rp 484.094,653.3, profitability Index (PI) senilai 6.10, dan juga Internal Rate of Return (IRR) senilai 121% yang tidak rasional.