Menjadi seorang mualaf berarti harus belajar ilmu agama Islam mulai dari nol. Apabila tidak dibarengi dengan niat yang kuat dan faktor pendukung yang memadai maka seorang Mualaf akan mengalami kesulitan dalam mendalami ajaran agama Islam. “Apalagi jika dasar ke-Mualaf-annya hanya karena untuk melegalkan pernikahannya’’, Allah SWT sendiri menginginkan para hambanya untuk mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan dalam rumah tangga melalui jalan pernikahan.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apa saja problematika pasangan mualaf demi menjaga eksistensi keharmonisan rumah tangga di Mt Al-Harokah Semarang . (2) Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap problematika mualaf untuk menjaga keharmonisan rumah tangga di Mt Al-Harokah Semarang.
Dalam menjawab rumusan masalah penulis menggunakan metode penelitian lapangan. Pendekatan bersifat yuridis sosiologis. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode deduktif.
Dengan metode penelitian yang digunakan, penelitian ini menunjukan bahwa di Mt Al-Harokah Semarang telah berjalan sesuai dengan visi misi yang ada, meski begitu banyak dijumpai problematika atau permasalahan dikalangan pasangan mualaf. Namun dalam pelaksanaan nya sebagai seorang mualaf tetap memerlukan bimbingan dalam mendalami ilmu agama islam. Dengan adanya bimbingan tersebut maka dapat menguatkan iman bagi mualaf baik dalam menghadapi problematika di dalam keluarga maupun di sekitarnya.