Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat persebaran informasi. Hal ini cukup berdampak pada menurunya jumlah pendengar radio pada saat ini. Namun, survei yang dilakukan Jakpat tahun 2019 menunjukkan bahwa 59% responden masih menndengarkan radio walapun hanya menjadi teman menyetir di tengah kemacetan. Banyak tantangan yang harus di hadapi sebagai radio dakwah dan pendidikan sebagai lembaga penyiaran komunitas mulai dari jangkauan siar hanya 2,5 Km, makin marak radio yang menghadirkan program acara sejenis dan banyak radio konvensional ikut menyuguhkan program acara yang bervariatif berbalut hadiah tentunya bisa menjadi ancaman dalam merebut segmen. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin menganalisis di tengah gempuran media baru bagaimana strategi komunikasi Radio ASKA FM dalam mempertahankan eksistensi sebagai radio dakwah dan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana tempat penelitian di Radio ASKA FM. Teknik pengumpulan data sendiri menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data memakai analisis deskriptif dalam memaparkan strategi komunikasi yang dilakukan Radio ASKA FM dalam mempertahankan eksistensi sebagai radio dakwah dan pendidikan. Hasil penelitian skripsi ini Radio ASKA FM menerapkan strategi komunikasi dalam mempertahankan eksistensi dengan langkah pertama yaitu mengenal khalayak atau pendengar dengan cara mengadakan Gathering dan Ketemu Monitor untuk menjalin keakraban dengan pendengar Radio ASKA FM, acara ini merupakan wadah untuk berdiskusi sekaligus tempat memantau informasi apa yang sebenarnya diinginkan khalayak, cara kedua membuka komunikasi dengan pendengar melalui sosial media, telepon, atau sms di sini khalayak bisa menyampaikan kritik dan saran yang nantinya menjadi bahan evaluasi pengelola radio untuk meningkatkan kualitas penyiaran, cara ketiga yaitu dengan mengadakan program acara yang berbentuk talkshow dengan mengundang orang yang cukup berpengaruh di masyarakat. Langkah kedua menyusun pesan Radio ASKA FM memulai dengan memilih tema yang sedang aktual, hasil dari diskusi bersama lewat acara Gathering dan Ketemu Monitor yang ditindak lanjuti pengelola radio melalui workshop penyusunan program cara yang sesuia dengan keinginan khalyak Radio ASKA FM juga memiliki sumber siaran yang terencana mulai dari kritik dan saran dari warga komunitas melalui media sosial, telepon, dan pesan singkat juga dari media cetak dan elektronik seperti surat kabar, majalah televisi dan internet. Materi siaran Radio ASKA FM juga dibedakan menjadi dua yaitu materi siaran dari luar dan dalam (produksi sendiri). untuk materi dari luar seperti lagu qosidah, campursari religi, dan pop relgi sedangkan dari dalam seperti program acara untuk kajian Tafsir Al Quran, hadits, Selamat Pagi Pendengar Setia ASKA Lentera Pagi, Kajian tasawuf, BUM (Berita Unik dan Menarik), Murottal, Siar dan Nada. langkah ketiga menetapkan metode Radio ASKA FM melihat dua faktor yaitu berdasarkan pelaksanaannya dan isi. Berdasarkan pelaksanaannya Radio ASKA FM menggunakan metode Redudency (repetion) dan Canalizing sedangkan berdasarkan isi Radio ASKA FM mnggunakan metode informatif, persuasif, dan edukatif. Langkah keempat penetapan metode Radio ASKA FM mengudara secara konvensional di 107.9 FM dan Internet Live Streaming (ILS) untuk mencakup pendengar di luar jangkauan siar.