Pesan Tholabul’ilmi merupakan pesan yang merujuk kepada proses menuntut ilmu bersifat lama dan sulit dari suatu tempat ke tempat lain, dari suatu negara ke negara lain dengan duduk takzim menghadap guru. Penelitian ini, terfokus kepada pesan tholabul’ilmi yang terkandung dalam film rentang Kisah Gita Savitri dan bertujuan untuk mengetahui indikator kiat-kiat menunut ilmu di dalam film tersebut. Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitiaan yang menghasilkan data deskriptif yang wujudnya kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sedangakan jenis pendekatannya menggunakan analisis semiotik Roland Barthes, yaitu pendekatan semiotik yang menggunakan signifikasi dua tahap, tahap denotasi dan konotasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam film Rentang Kisah terdapat indikator kiat-kiat mencari ilmu yang merujuk kepada enam syarat menuntut ilmu, seperti sikap cerdas yang diwujudkan dengan keinginan Gita untuk meneruskan pendidikannya, larangan untuk malas berpikir dari sang mama, hasil dari usahanya agar lolos SBMPTN ITB, dan anjuran orang tuanya agar Gita. Semangat, yang diwujudkan lewat sikap Gita yang memanfaatkan aktu yang dimiliki dan tidak mudah menyerah dalam usahanya mempelajari ilmu yang belum dikuasainya. Sabar ditunjukan oleh sikap Gita yang tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan tetap bertahan walau sedang dalam masa sulit selama ia di Jerman. Selanjutnya ada biaya, perwujudan ada biaya disini ditunjukan oleh usaha baik dari Gita dan orang tuanaya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Petunjuk guru, perwujudan dari hal tersebut diperlihatkan dengan sosok guru yang mengajar di depan kelas dengan memberikan materi .Yang terakhir adalah lama masanya, ditunjukkan dengan lamanya proses Gita belajar, selama ia mengenyam penddikan di Jerman. Kiat-kiat tersebut diwujudakan kedalam bentuk reka adegan yang disajikan dalam film Rentang Kisah Gita Savitri.