Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik arang aktif kulit buah sukun tidak teraktivasi dan teraktivasi KOH, ZnCl2 dan H2SO4 dengan konsentrasi 1 M yang nantinya akan digunakan sebagai biosorben untuk menurunkan asam lemak bebas dan peroksida. Prosedur kerja yang dilakukan meliputi pembuatan arang aktif, pemurnian minyak jelantah dan pengujian bilangan peroksida serta asam lemak bebas. Sampel minyak yang digunakan meliputi minyak goreng baru (Tropical), minyak jelantah bekas menggoreng ayam, minyak despicing, minyak netralisasi dan adsorpsi biosorben dengan minyak jelantah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biosorben yang terbaik adalah arang aktif teraktivasi ZnCl2 1 M karena memiliki struktur pori yang lebih jelas dibandingkan arang aktif yang tidak teraktivasi maupun teraktivasi oleh H2SO4 dan KOH. Dengan demikian, arang aktif teraktivasi ZnCl2 dipilih sebagai biosorben pada proses adsorpsi minyak jelantah. Hasil penelitian pada adsorpsi biosorben dengan minyak jelantah menunjukkan bahwa penurunan bilangan peroksida dan asam lemak bebas, diperoleh hasil asam lemak bebas dari 0,15% menjadi 0,12% dan bilangan peroksida dari 56,67 mek O2/kg menjadi 19,59 mek O2/kg. Hasil tersebut sesuai dengan SNI 7709-2019. Adapun untuk nilai bilangan peroksida pada penelitian ini belum memenuhi SNI 01-3741-2013.