Persepsi terhadap vaksin merupakan salah satu faktor penting dalam munculnya kecemasan untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 pada individu. Persepsi yang negatif terhadap vaksin dapat membuat individu berpikir, bersikap, dan berperilaku menolak untuk divaksin. Hal tersebut dapat memunculkan perasaan ragu, cemas, hingga takut untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan persepsi terhadap vaksin dengan kecemasan mengikuti vaksinasi covid-19 pada mahasiswa uin walisongo semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif persepsi terhadap vaksin dengan kecemasan mengikuti vaksinasi covid-19 pada mahasiswa uin walisongo semarang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 377 responden mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan, skala kecemasan mengikuti vaksinasi COVID-19 dan skala persepsi terhadap vaksin dengan metode pengambilan data menggunakan kuesioner online. Analisis data penelitian dilakukan dengan uji korelasi product moment dengan SPSS 22 for windows. Hasil penelitian menunjukan arah hubungan negatif antara persepsi terhadap vaksin dengan kecemasan mengikuti vaksinasi covid-19 pada mahasiswa uin walisongo semarang dengan nilai taraf signifikansi 0,000 dengan nilai korelasi -0,628. Hal tersebut dapat diartikan, semakin positif persepsi terhadap vaksin maka semakin rendah kecemasan mengikuti vaksinasi COVID-19, sebaliknya jika semakin negatif persepsi terhadap vaksin maka semakin tinggi kecemasan mengikuti vaksinasi COVID-19.

ABSTRACT:
The perception of the vaccine is one of the important factors in the emergence of anxiety to follow the COVID-19 vaccination in individuals. Negative perceptions of vaccines can make individuals think, behave, and behave refusing to be vaccinated. This can lead to feelings of doubt, anxiety, and fear to take part in the COVID-19 vaccination. This study aims to empirically examine the relationship between perceptions of vaccines and anxiety following the Covid-19 vaccination on students at the University of Walisongo, Semarang. This study uses a quantitative approach. The hypothesis in this study is that there is a negative relationship between perceptions of vaccines and anxiety following the Covid-19 vaccination among students at the University of Walisongo, Semarang. The sample in this study were 377 student respondents of UIN Walisongo Semarang. The measuring instrument in this study used the anxiety scale following the COVID-19 vaccination and the perception scale of the vaccine with the data collection method using an online questionnaire. Analysis of research data was carried out by using the product moment correlation test with SPSS 22 for windows. The results showed the direction of the negative relationship between perceptions of vaccines and anxiety following the covid-19 vaccination on students at UIN Walisongo Semarang with a significance level of 0.000 with a correlation value of -0.628. This can be interpreted, the more positive the perception of the vaccine, the lower the anxiety about participating in the COVID-19 vaccination, on the contrary, the more negative the perception of the vaccine, the higher the anxiety following the COVID-19 vaccination.