Tinjau hukum Islam terhadap bagi hasil ingon sapi : studi kasus di Desa Tambakselo Kec. Wirosari Grobogan

Asih, Gina Erika Nur Setya (2021) Tinjau hukum Islam terhadap bagi hasil ingon sapi : studi kasus di Desa Tambakselo Kec. Wirosari Grobogan. Undergraduate (S1) thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO.

[thumbnail of Skripsi_1502036016_Gina Erika Nur Setya Asih_Lengkap] Text (Skripsi_1502036016_Gina Erika Nur Setya Asih_Lengkap)
SKRIPSI FULL GINA _1502036016 - Gina Erika.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (820kB)

Abstract

Sapi merupakan ternak yang relatif mudah dipelihara. Sehingga banyak warga Desa Tambakselo yang ingin memeliharanya. Namun tidak semua masyarakat yang ingin memelihara sapi memiliki modal untuk membeli anakan sapi atau indukan sapi untuk dipelihara. Maka terjadi kebiasaan bagi hasil ingon sapi. Pemodal yang memiliki uang namun tidak dapat memelihara sapi dan pengelola atau pemelihara sapi yang ingin memelihara sapi namun tidak memeiliki modal. Sistem pembagian yang dilakukan bervariasi ada dengan membagi anakan sapi ketika induk melahirkan atau membagi dengan model pembagian paron (setengah-setengah keuntungan bisa 60:40/50:50 sesuai kesepakatan)
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah praktek bagi hasil Ingon sapi di Desa Tambakselo? 2) Bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap praktek bagi hasil Ingon sapi di Desa Tambakselo?
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan hukum yuridis normatif. Data di peroleh dengan menggunakan metode interview dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian di data dengan metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Praktek bagi hasil Ingon sapi di Desa Tambakselo dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama dan kebiasaan yang terjadi a) Bagi anak/maro anak, secara bergilir bila induk sapi melahirkan pertama menjadi milik pengelola/pemelihara, anak kedua bagi pemilik modal dan seterusnya, jika induk mandul maka induk dijual dan dibagi 50 % bagi pemodal dan 50% bagi pemelihara b) bagi untung, bila pejantan atau anakan dipelihara dalam kurun waktu yang tidak ditentukan asalkan sudah besar dan laku dijual maka bagi hasilnya 50:50 setelah dikurangi harga beli 2) Praktek bagi hasil Ingon sapi di Desa Tambakselo ditinjau dari hukum Islam diperbolehkan, karena proses yang terjadi sudah sesuai dengan rukun bagi hasil dalam akad Mudharabah yaitu adanya orang yang berakad, adanya obyek akad, Sighad (ijab dan qabul)dan keuntungan. Dalam akad mudharabah, ada yang Mudharabah Muthlaqah dan ada yang Akad Mudharabah Muqayyadah. Selain itu budaya yang berkembang terhadap bagi hasil Ingon sapi ini kedua belah pihak saling diuntungkan dan tidak ada paksaan dari akad tersebut sehingga tidak bertentangan dengan hukum Islam

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam; Bagi hasil; Ingon sapi
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.272 Islam and politics, fundamentalism
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 27 Aug 2022 01:20
Last Modified: 27 Aug 2022 02:00
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16702

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics