Harta bersama merupakan salah satu dari sekian macam harta yang dimiliki sesorang. Dalam UU No. 1

Tahun 1974 menyebutkan bahwa dalam suatu perkawinan secara otomatis akan terjadi harta bersama, harta itu diperoleh karena usaha suami atau istri atau suami istri secara bersama-sama, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian nikah. Dalam putusan No.1775/Pdt.G/2020/PA.Kdl yang diteliti oleh penulis memiliki problem berupa pelaksanaan eksekusi dalam pembagian Obyek Sengketa Harta Gono-Gini yang berupa bangunan rumah di atas tanah Hak Milik dari suami yang menjadikan putusan tersebut berstatus quo.

Penelitian ini bertujuan memahami hasil putusan hakim dalam putusan perkara No.

1775/Pdt.G/2020/PA.Kdl Menganalisa Dasar Pertimbangan Hakim dan Problem Eksekusi mengenai putusan tersebut yang mengakibatkan obyek sengketa Harta Bersama berupa Bangunan Rumah di atas tanah hak milik sehingga putusan tersebut berstatus quo.

Penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kasus (Case Approach). Penelitian ini juga dapat dikategorikan sebagai penelitian kepustakaan (Library Research) yang diperoleh dari kepustakaan dan Pengadilan Agama Kendal yang dijadikan bahan kajian. Dalam penulisan data menggunakan analisis kualitatif, dengan cara mendeskripsikan data penelitian atau masalah tersebut kemudian dianalisis. Analisis dalam penelitian skripsi ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif.

Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa problem utama dalam eksekusi obyek sengketa berupa bangunan di atas tanah hak milik dikarenakan tidak adanya i’tikad baik dari pihak yang kalah dalam membagi obyek sengketa tersebut, sehingga pihak yang dimenangkan dalam putusan ini mendapatkan kerugian materiil maupun non materiil atas tidak terlaksanakannya putusan tersebut serta Pengadilan Agama yang mengutamakan nilai obyek dibanding penyelesaian eksekusi.