Perkawinan merupakan ikatan sakral antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan bertujuan membentuk (Rumah Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan rumah tangga yang kekal dan bahagia juga perlu kerjasama antara seluruh anggota keluarga. Kerjasama dalam setiap anggota rumah tangga pasti ada kalanya masalah, maka dari itu diperlukanya bimbingan pranikah untuk mempersiapkan fisik dan mental sebelum melakukan pernikahan supaya mengetahui kehidupan pernikahan yang akan mendatang dan sanggup dalam menghadapi masalah rumah tangga. Dari latar belakang ini peneliti merumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut: 1). Bagaimana upaya BP4 dalam memberikan kesadaran hukum perkawinan bagi peserta bimbingan pernikahan? 2). Bagaimana efektivitas pelayanan BP4 dalam penanganan menjalankan peran dan fungsi problematika perkawinan.?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pelayanan BP4 dalam memberikan kesadaran hukum bagi peserta bimbingan pranikah, dan untuk mengetahui bagaimana upaya BP4 dalam penanganan menjalankan peran dan fungsi problematika perkawinan.
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kulitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) dan penelitian ini bersifat diskriptif-analitik yaitu bertujuan untuk mengetahui peran BP4 KUA Kecamatan Karangawen terhadap kesadaran hukum bagi calon pengantin peserta bimbingan perkawinan, dan bagaimana efektivitas bp4 dalam menjalankan peran dan fungsi problematika perkawinan.
Sumber data pada penulisan ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian tersebut diolah dan untuk mengetahui efektivitas BP4 pelayanan bimbingan pranikah dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta tentang penelitian yang penulis lakukan. Menuju identifikasi masalah yang akhirnya pada penyelesaian masalah.
Menurut data dokumen dari Pengadilan Agama (PA) Demak yang diterima Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, hasil menunjukan bahwa upaya pemerintahan dalam meminimalisir kasus perceraian melalui kementrian agama dengan bimbingan perkawinan yang di laksanakan di BP4 KUA Kec.Karangawen cukup berhasil dari tahun 2018 sampai tahun 2020. tingginya jumlah pernikahan tahun 2018 terdapat (801) pasang dan jumlah perceraian (87) sedangkan jumlah pernikahan tahun 2019 terdapat (788) pasang dengan data perceraian (154) sedangkan jumlah pernikahan 2020 terdapat (919) dengan dat perceraian (118) pasang di Kantor Urusan Agama Kec.Karangawen Kab.Demak. Terjadinya perceraian disebabkan banyak faktor antaranya adanya ketidak harmonisan dalam rumah tangga, perselisishan dalam rumah tangga yang terus-menerus, suami yang tidak pernah lagi memberikan nafkah kepada keluarganya, adanya wanita idaman lain/pria idaman lain, faktor ekonomi yang sangat memprihatinkan.