Penentuan awal waktu salat di daerah lintang di atas 48.5° : studi pemikiran Niḍāl Qassūm tentang ufuq wahmi dalam perspektif astronomi dan fikih
Umam, Muhammad Imamul (2021) Penentuan awal waktu salat di daerah lintang di atas 48.5° : studi pemikiran Niḍāl Qassūm tentang ufuq wahmi dalam perspektif astronomi dan fikih. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Tesis_1702048014_Muhammad_Imamul_Umam.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Pernentuan waktu salat di daerah lintang di atas 48.5° sering menjadi pembahasan para ilmuan fikih maupun astronomi. Salah satu ahli astronomi yang membahas tema ini adalah Niḍāl Qassūm. Niḍāl menawarkan metode yang disebut “ufuq wahmi” (ufuk buatan). Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagaimana konsep dan perhitungan ufuq wahmi dalam penentuan waktu salat di daerah lintang di atas 48.5° (2) Bagaimana perspektif fikih dan astronomi terhadap pemikiran Nidal Qassūm tentang ufuq wahmi dalam penentuan waktu salat di daerah lintang di atas 48.5°? Jenis Penelitian ini adalah studi kepustakaan. Sumber data dalam studi ini adalah karya Niḍāl Qassūm yang berjudul “Ṭarīqah Falakiyyah Jadīdah li Ḥisāb Mawāqit aṣ-Ṣalāt …” dan rekaman seminar beliau. Data tersebut di analisis dengan pendekatan fikih dan astronomi dengan metode deskriptif-analitis.
Hasil kajian ini adalah (1) Metode ufuq wahmi adalah ufuk buatan yang nilainya sama dengan deklinasi matahari. Metode ini merubah parameter ufuk dalam perhitungan awal waktu salat. (2) Dalam perspektif astronomi, metode ufuq wahmi merubah ketentuan tinggi matahari dalam perhitungan waktu salat. Sedangkan dalam pespektif fikih, metode ini merujuk pada pendapat fuqoha “merujuk waktu Makkah”. Metode ufuq wahmi akan menghasilkan waktu salat yang stabil di lokasi lintang di atas 48.5° dan stabilnya interval waktu antara salat satu dengan yang lainnya. Metode ini tidak sepenuhnya sempurna. Sehingga, penulis merekomendasikan (1) Atas pertimbangan fikih, pelaksanaan salat isya di wilayah lintang 48.5° - 66.5° LU dengan jamak taqdīm. (2) Penentuan waktu asar di lintang 80° LU – kutub dengan membagi dua durasi zuhur – asar, dan awal waktu asar adalah permulaan bagian kedua.
ABSTRACT:
Determining the beginning of prayer in high latitudes is often the discussion of Fuqoha and astronomy scientists. One of the astronomers who discussed this theme was Niḍāl Qassūm. Niḍāl offers a method called "ufuq wahmi". The study is intended to answer the question: (1) How is the concept and calculation of ufuq wahmi in the determination of prayers in latitudes above 48.5° N (2) What is the perspective of Islamic jurisprudence and astronomy on Nidal Qassūm's thoughts on ufuq wahmi in the determination of prayers in above 48.5°N? This problem is discussed through literature studies. The data source in this study is Niḍāl Qassūm’s "Ṭarīqah Falakiyyah Jadīdah li Ḥisāb Mawāīqīt aṣ-Ṣalāt..." and recordings of his seminars. The data is analyzed with a Islamic jurisprudence and astronomy approach with descriptive-analytical methods.
The result of this study is (1) The ufuq wahmi method is an artificial horizon that is the same value as the declination of the sun. This method changes the parameters of the horizon in the initial calculation of prayer time. (2) In the astronomical perspective, the ufuq wahmi method changes the parameters of the horizon in the calculation of prayer time. While in the perspective of fiqh, this method refers to the opinion of fuqoha "referring to the time of Makkah". The ufuq wahmi method will produce a stable prayer time at latitudes above 48.5° and a stable time interval between each other. The ufuq wahmi method in islamic jurispruding review is only relevant to latitudes 66.5° to the poles. This method is not completely perfect. Thus, the author recommends (1) To pray isya with jama’ taqdim in the latitude region of 48.5° - 66.5° N. (2) For determining asar time (above 80° N) is to divide period between zuhr and magrib into two parts and asar is at the beginning of the second part.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waktu salat; Lintang 48.5°; Niḍāl Qassūm; Ufuq wahmi; Astronomi; Fikih |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 03 Sep 2022 06:00 |
Last Modified: | 03 Sep 2022 06:00 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16773 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year