Praktik kegiatan tahfizh dan tadarus al-Qur’an yang terjadi di dalam SMA Nasima merupakan salah satu bentuk kajian living Qur’an dalam rangka untuk membumikan al-Qur’an di tengah-tengah peserta didik kelompok menengah atas. Dalam kegiatan tersebut peneliti menemukan adanya kekhasan dalam praktik menghafal al-Qur’an yaitu penggunaan sistem jama’i, tikror, drill dan tadarus dengan metode klasikal individual, serta adanya implikasi terbentuknya habitus religiusitas siswa dalam berbagai aktivitas rumah dan sekolah.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif lapangan. Penelitian ini menggunakan kajian sosial dengan pendekatan teori habitus Pierre Bourdieu, sedangkan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu 1. siswa siswi SMA Nasima kelompok tahfizh dan al-Qur’an memahami akan pentingnya menghafal dan membaca al-Qur’an sehingga dapat mendorong untuk melakukan perbuatan kebaikan seperti kedisiplinan, bertanggung jawab, mencintai al-Qur’an dan lain-lain. 2. Terjadi proses akuisisi nilai-nilai religius sebagai modal budaya siswa-siswi dari praktik kegiatan tahfizh dan tadarus al-Qur’an yaitu memahami pengetahuan al-Qur’an dengan baik, keistiqomahan dalam muroja’ah baik di rumah maupun di sekolah, kemampuan memahami memaklumi perbedaan di antara sesama, tekun beribadah dan disiplin saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.