Kritik Hassan Hanafi terhadap stutus quo tradisi pemikiran klasik
Murtado, M Zaki (2021) Kritik Hassan Hanafi terhadap stutus quo tradisi pemikiran klasik. Undergraduate (S1) thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO.
1604016027 M ZAKI MURTADO SKRIPSI FULL - jaky Murtadho.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Makna teologi pembebasan adalah sebuah gerakan yang mencerminkan kondisi sosial, tersatiri oleh tabir kebohongan para aktor agama, dan kebanyakan orang terpenjara dalam kondisi sosial yang tertekan. Inilah sumber dari keinginan akan kebebasan masyarakat. Muncul ke permukaan, lalu hadapi dan hancurkan dogma-dogma yang diturunkan dari manusia, yang merupakan penakluk umat manusia atas nama Tuhan.
Teologi yang selama ini dipahami oleh masyarakat, berupa warisan klasik dalam ajaran akidah adalah warisan suci, yang dikembangkan ulama-ulama klasik. Kenyakinan ini dibenarkan sebagai dogma. Ajaran-ajaran ulama klasik tentang ilmu kalam dimaknai sebagai pembela Tuhan, trasendental-metafisika, karena dalam perkembangan sosial mereka banyak terjadi perselisihan di dalam tubuh Islam sendiri, sehingga yang terjadi klaim-klaim kebenaran pada aliran-aliran Islam. yang notabelnya pembela kelompok masing-masing. Sehingga yang terjadi agama ditopangi oleh sosial-politik dan pemaknaan penafsiran Al-Qur’an membela kelompok-kelompok masing-masing pada waktu itu.
Dalam penelitian ini dibahas kaitanya dengan teologi yang berbau Pembebasan. Dipromosikan oleh kaum revolusioner dalam agama Katolik, Islam revolusioner atau Islam pembebasan memiliki kerangka pikir yang kurang lebih sama. Teologi pembebasan didasarkan pada kesadaran spiritual dan Islam pembebasan juga didasarkan pada kesadaran Islam yang benar atau otentik. Masing-masing memiliki tujuan menjadikan agama sebagai sarana untuk memperjuangkan tegaknya keadilan, untuk menghancurkan semua sistem despotik dan otoriter serta untuk mencegah penindasan di muka Bumi ini.
Sebagaimana telah dicatat dalam sejarah Islam, bahwa kedatangan Islam adalah untuk mengubah status quo dan memberantas kelompok-kelompok yang tertindas dan tereksploitasi; mereka disebut kelompok masyarakat lemah. Suatu masyarakat yang anggotanya mengeksploitasi anggota lain yang lemah dan tertindas tidak disebut masyarakat Islam, meskipun mereka menjalankan ritual Islam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Teologi pembebasan; Islam; Status quo; Tradisi klasik |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.01 Philosophy and Theory of Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 13 Sep 2022 03:27 |
Last Modified: | 13 Sep 2022 03:27 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16807 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year