Gaya hidup wanita muslimah menjadi trend masa kini yang mengakibatkan orang menganggap salah mengenai konsep gaya hidup wanita muslimah saat ini dan sering menjadi target dari komoditas industri gaya hidup. Majalah gema sebagai agen penerobosan ideologi tampak dari perubahan peta penerbitan majalah di Indonesia kearah yang lebih popular untuk beradaptasi dengan tuntutan pasar Muslim dan kebutuhannya akan gaya yang hadir menawarkan mitos- mitos identitas Islam terkini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; yang pertama, bagaimanakah wacana mode islami muslimah dalam majalah gema. Kedua, bagaiamanakah relasi kuasa dalam wacana mode islami muslimah dalam majalah gema. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif berupa penelitian kepustakaan. Hasil penelitian; pertama, wacana yang ada dalam majalah gema ini didukung oleh menteri perindustrian sehingga melahirkan wacana bahwa busana muslim bagian dari bahan komoditi yg bisa dijadikan industri untuk kelas menengah, wacana yang ada memberikan pemahaman bahwa berbusana modis tidak hanya milik kaum kelas atas saja, tapi kelas menengah juga bisa memasuki dunia itu melalui produksi, pemasaran, sampai dengan konsumsi, dalam wacana yang ada menunjukan bahwa majalah gema lebih bersifat moderat, karena tidak ada penguatan dalil- dalil nash tekstual yang tertera di dalam wacananya lebih menghargai proses kreativitas. Kedua, relasi kuasa pada disiplin tubuh ini, yang dijelaskan oleh Foucault membuat kita mengerti bahwa tubuh dapat patuh pada aturan- aturan psikologi tertentu, di samping juga pengaruh sejarah dan budaya. Dengan kata lain, bahwa tubuh yang dipatuhkan atau didisiplinkan melalui relasi kuasa dan pengetahuan di dalamnya, sesungguhnya dibentuk oleh industri- industri seperti halnya wacana mode islami muslimah.