Balap liar motor melibatkan kendaraan roda dua dan merupakan balapan ilegal yang dilarang dalam Undang-undang Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang marak terjadi di desa Tahunan Kabupaten Jepara yang kebanyakan dilakukan oleh anak sekolah SMP dan SMA yang mana lebih menuruti ego dari pada keselamatan dirinya. Mereka menganggap kegiatan ini sebagai hobi, penuh tantangan dan memacu adrenalin. Kegiatan balap liar tergolong meresahkan warga masyarakat khusunya, pengguna jalanan umum juga merasakan dampaknya, padahal sudah jelas aturan hukumnya yang tertuang pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang lalu lintas dan angkutan jalan, ketentuan pidana mengenai pelanggaran yang terkait dengan balap motor liar diatur dalam pasal 283, pasal 284, pasal, 287 ayat (5), pasal 297, pasal 311 ayat (1). Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan maka munculah rumusan masalah sebagai berikut. Pertama bagaimana praktik balap motor liar di desa Tahunan Kabupaten Jepara, Kedua bagaimana penegakan hukum nalap motor liar anak di desa Tahunan Kabupaten Jepara, Ketiga bagaimana pengaruhnya terhadap ketertiban umum di desa Tahunan Kabupaten Jepara
Penelitian ini adalah penelitian dengan jenis Penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan non-doktrinal. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi dengan masyarakat dan anggota petugas patroli dari Polres Jepara.
Hasil penelitian, maka terdapat suatu kesimpulan, yaitu Pertama¸praktik balap liar di desa Tahunan dilakukan oleh anak dibawah umur dan memenuhi jalan sehingga menggangu lalu lintas di lokasi balapan. Kedua, penegakan hukum oleh Polres Jepara dengan dua upaya yaitu upaya preventif dan represif dan adapun kendala yang dihadapi adalah waktu dan tempat yang berubah-ubah. Ketiga dampak dari adanya balak liar di desa Tahunan Kabupaten Jepara sangan meresahkan dan menggangu Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi balap liar