Penerima manfaat dari Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra Pandhawa Kabupaten Kudus bahwa mengenai tata berwudhu dan gerakan sholat masih belum dimengerti. Kurangnya kemampuan dalam mengatur shaf sholat, dari segi bacaan sholat yang masih kurang tepat contoh terbata-bata dan lupa. Berbagai permasalahan peribadatan yang dialami penyandang disabilitas tunanetra karena hambatan penglihatan yang membuat penyandang disabilitas netra cenderung lambat dalam memahami bacaan dan gerakan yang diajarkan oleh ustadz sebagai pembimbing atau guru agama.
Jenis penellitian adalah kualitatif penelitian lapangan (field reearch) Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan induktif,dengan menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder.
Hasil dari penelitian ini adalah (a) Bimbingan ibadah sholat untuk meningkatkan ketaqwaan pada penyandang Tuna Netra di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra Pandhawa Kabupaten Kudus adalah (a) Pembimbing mengenalkan sholat pada penerima manfaat dari gerakan wudlu sholat dari awal hingga salam dan mengenalkan tahapan demi tahapan sampai benar-benar menguasai. (b) Penerima manfaat mengikuti kegiatan ini dengan seksama para penerima manfaat ini menyadari kalau salat adalah kewajiban individu bagi pemeluk agama Islam. (c) Materinya bacaan sholat dimulai dengan takbir pada awal salat dan berakhir dengan ucapan salam. Di antara awal dan penutup itu ada bacaan iftitah, alfatihah, bacaan saat rukuk, bacaan saat iktidal, bacaan saat sujud, doa di antara dua sujud, dan doa tasyahud yang semuanya dalam bentuk bahasa Arab. (d) Metode, yang dilakukan dengan Pemantapan kebiasaan dan pengembangan sikap dalam beriman dan bertakwa kepada Allah, Dalam bimbingan ibadah sholat untuk penerima manfaat sudah melakukanya sejak kecil dan ini merupakan kebiasaan yang dilakukan. (e) Evaluasi bimbingan ibadah sholat pada penerima manfaat yang dilakukan oleh pembimbing dengan mengetahui kefasihan dalam membaca al qur'an, bacaan serta gerakan sholat dan Puasa sunnah. Faktor penghambat dan pendukung dalam pembimbingan ibadah sholat untuk meningkatkan ketaqwaan pada penyandang Tuna Netra di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra Pandhawa Kabupaten Kudus. Faktor pendukungnya adalahTersedianya musolla / masjid, tersedianya alat sholat, adanya pembimbing. Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah tidak semuanya ngaji darikecil dan melatih dari awal hingga membutuhkan waktu yang lama.