Agama memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia termasuk kehidupan sosial masyarakat. Peranan tersebut terdapat dalam pembentukan perilaku individu, nilai, norma dan tatanan sosial masyarakat. Tidak sedikit nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat berasal dari semangat ajaran agama seperti kewajiban berbuat baik kepada tetangga, larangan mencuri, membunuh, menindas, memperbudak, mengganggu hak orang lain, dan banyak lagi yang lainnya. Selain itu, agama juga sangat berperan dalam membangun solidaritas masyarakat. Perasaan atas keyakinan yang sama menjadikan masyarakat solid dibawah naungan agama. Namun agama seperti dua mata pisau tidak hanya bersifat konstruktif, ia juga dapat bersifat merusak. Tidak sedikit peperangan, perpecahan, pembunuhan, eksulisif dan intoleran dilakukan atas nama agama. Di Indonesia sendiri yang masyarakatnya tingkat religiusitasnya cukup tinggi dan disertai banyaknya perbedaan agama, menjadikan perpecahan, permusuhan, perusakan dan tindakan intoleran justru marak terjadi.
Penelitian ini mengkaji secara mendalam bagaimana menjadikan agama bersifat konstruktif dan menjadi solusi dari permasalahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, peneliti juga berupaya menemukan cara untuk membangun solidaritas masyarakat yang memiliki perbedaan agama dengan di dasari oleh ajaran etika setiap agama itu sendiri sehingga menghasilkan konsep dan pandangan masyarakat bersama. Atau oleh Hans Kung disebut sebagai Global Etic. Oleh karena itu permasalahan yang teliti dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana gerakan solidaritas Persaudaraan Lintas Agama terhadap korban kasus penggusuran warga nelayan Tambakrejo? Dan bagaimana konsep etika agama-agama dalam solidaritas Persaudaraan Lintas Agama terhadap kasus penggusuran warga nelayan Tambakrejo?
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis filsafat moral dan etika. Hasil dari penelitian ini adalah gambaran pengaplikasian ajaran etika dari setiap agama atau penerapan global etic di lingkungan masyarakat dalam bentuk ikatan solidaritas yang akhirnya melahirkan sebuah gerakan nyata untuk membantu dan membela kaum tertindas yang dalam penelitian ini gerakan solidaritas yang dilakukan oleh Persaudaraan Lintas Agama terhadap korban penggusuran Warga Nelayan Tambakrejo.