Sebuah panti jompo rata-rata penghuninya adalah seorang ibu yang dimasukkan oleh anaknya atau keluarganya sendiri, dikarenakan alasan sibuk dan tidak mempunyai banyak waktu untuk mengurus, masalah ekonomi, dan masih banyak lagi. Fenomena tersebut dalam dakwah tidak sesuai dengan ajaran yang ada di dalam Alquran bahwa seorang anak wajib hormat, memuliakan, dan menyayangi kedua orang tuanya. Sehingga diperlukan sebuah media agar anak mudah memahami betapa pentingnya menyayangi orang tua dengan menggunakan media film dokumenter. Film dokumenter yang diproduksi yaitu film dokumenter yang berisi tentang dakwah yang menampilkan Batin Seorang Ibu di Panti Jompo.
Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan produksi pengembangan dakwah melalui film dokumenter Batin Seorang Ibu di Panti Jompo. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian dan pengembangan yaitu Research and Development (R&D) ini menggunakan model ADDIE, yaitu Analysis, Design, Develop, Implementations, dan Evaluate. Model ini di kembangkan pada tahun 1990-an oleh Reiser dan Melonda.
Hasil yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan ini yaitu produk film dokumenter Batin Seorang Ibu di Panti Jompo dengan hasil layak untuk ditayangkan. Kelayakan yang telah dikembangkan dan tetapkan berdasarkan penilaian oleh para ahli media yaitu Agung Cahyono selaku penanggung jawab IMTV Semarang sebanyak 82% dan ahli materi yaitu H. M. Alfandi, M.Ag selaku dosen UIN Walisongo Semarang sebanyak 74%.