Pernikahan dalam Islam adalah perkara yang sangat pokok bagi kehidupan manusia. Rasulullah Saw menyatakan bahwa seorang yang telah membina kehidupan rumah tangga berarti ia telah menyempurnakan setengah agamanya. Pernikahan merupakan amal mulia yang juga dilakukan orang-orang salih sejak dahulu. Allah Swt memberikan tuntunan untuk menikah sejak zaman Nabi dan Rasul untuk memenuhi syariat Islam tersebut, maka diperlukannya sebuah wadah edukasi bagi calon pengantin berupa bimbingan pra nikah, sebagai wujud serta harapan bagi calon pengantin untuk menjadi pasangan yang ideal sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Al-Hadits. Upaya tersebut merupakan ikhtiar dalam membekali diri sebelum memasuki dunia pernikahan dan berbagai macam persoalan dalam rumah tangga. Tantangan perkembangan zaman yang kian berat menuntut untuk tidak hanya diam tanpa mempersiapkan dan menabung ilmu sebagai bekal terlebih dahulu.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik validitas data menggunakan trianggulasi sumber, kemudian teknik analisis data dari pengumpulan data teknik pengumpulan data dari penelitian ini meliputi observasi dan wawancara, penyajian data dan penyimpulan data. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus, yakni penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Studi kasus ini dapat dipahami sebagai penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau obyek tertentu. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara teoritis dan menganalisis pelaksanaan bimbingan pra nikah dan untuk mengetahui serta menganalisis implikasi bimbingan pra nikah di Majelis Keluarga Samara Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelaksanaan bimbingan pra nikah di Majelis Keluarga Samara Semarang menerapkan pembinaan bimbingan pra nikah secara utuh dengan cara tatap muka langsung yakni ceramah, interaksi langsung dan tanya jawab. Obyek terbimbing adalah untuk umum atau jamaah bimbingan pra nikah baik yang sudah dan belum menikah. Sedangkan materi yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan obyek terbimbing tentang ilmu pernikahan. Media yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan yaitu media lisan, tertulis dan media sosial. Waktu pelaksanaan pembinaan bimbingan pra nikah pada rabu malam pukul 19:30-21:00, choaching pra nikah delapan kali pertemuan sekitar satu bulan, konseling atau konsultasi kondisional. Sedangkan implikasi dari pelaksanaan bimbingan pra nikah di Majelis Keluarga Samara Semarang adalah jamaah atau calon pengantin memberikan respon positif dan antusias akan kebutuhan ilmu pernikahan, bahwa belajar ilmu pernikahan tidak bisa hanya melalui seminar singkat yang bersifat ceremonial tetapi perlu lebih mendalam dan berkelanjutan. Sehingga bekal ilmu pernikahan yang diperoleh bisa utuh. Dengan begitu bekal pernikahan menjadi sangat penting agar kehidupan pernikahan yang akan di jalani bisa sakinah mawaddah warahmah, mengurangi angka perselisihan, perceraian dan kekerasan dalam kehidupan rumah tangga.