Diah Isnaini Purwaningrum (1610106077). Mujahadah Dalam Menumbuhkan Kecerdasan Emosional Pada Pecandu Napza Di Institusi Penerimaan Wajib Lapor (IPWL) At-Tauhid Semarang. Skripsi. Semarang: Program strata 1 jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang.
Pecandu napza yang dialami klien IPWL At-Tauhid Semarang, memiliki faktor penyebab dan menggunakan jenis napza yang bermacam-macam berupa, ganja, sabu-sabu, dan minuman keras. Mujahadah merupakan cara yang digunakan untuk mengatasi dan menumbuhkan kecerdasan emosional, melalui tahapan penyadaran, pembiasaan, internalisasi, istiqamah, dan menggunakan bentuk kegiatan shalat sunnah, zikir, serta membaca Al-Quran. Rumusan masalah terdiri dari: 1) Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Mujahadah di Institusi penerimaan Wajib Lapor (IPWL) At-Tauhid Semarang. 2) Bagaimana Kondisi Kecerdasan Emosional pada Pecandu Napza di Institusi penerimaan Wajib Lapor (IPWL) At-Tauhid Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tujuan, tahapan, bentuk kegiatan mujahadah dalam menumbuhkan kecerdasan emosional pada pecandu napza di Institusi Penerimaan Wajib Lapor (IPWL) At-Tauhid Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan). Subyek penelitian adalah para pecandu napza yang dipilih secara snowball sampling.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, pelaksanaan kegiatan mujahadah di IPWL At-Tauhid Semarang yang dibimbing oleh ustadz Abu Choir dan gus Singgih Yonnki yang diimplementasikan melalui tahapan-tahapan: a. Penyadaran, melalui nasehat dan diskusi yang disampaikan oleh pembimbing , b. Pembiasaan, dilakukan dengan cara membiasakan shalat sunnah, dzikir, dan ibadah lainnya, c. Internalisasi, melalui pendampingan oleh pembimbing sampai klien merasakan kegiatan agama yang diberikan adalah sebuah kebahagiaan, d. Istiqamah, dengan cara melihat standar bahwa klien tidak perlu lagi di perintah untuk melaksanakan ibadah sunnah. Di dalam tahapan Mujahadah terdapat bentuk kegiatan yang dilaksanakan berupa, (1) Waktu pagi (Shalat dhuha, yasin 3x, asmaul husna 100x, shalawat nariah 4.444x), (2) Waktu Sore (Pemberian materi: Tauhid, Akhlak, Fiqih, membaca Quran atau iqra), (3) Waktu Malam (Shalat Hajat, Alfatihah 12x, ayat kursi 100x, surah Al-Qadr 100x, surah Al-Taubah 100x, Al-Insiroh 100x, shalawat nariah 4.444x). Kedua, kondisi kecerdasan emosional pada pecandu napza setelah mengikuti mujahadah di IPWL At-Tauhid Semarang dapat dilihat dalam beberapa aspek di antaranya: kesadaran diri, kemampuan mengelola emosi, optimisme, empati dan ketrampilan sosial. Adapun kondisi kecerdasan emosional para pecandu napza setelah mengikuti mujahadah, tiga dari lima klien yang menjadi narasumber termasuk dalam kategori sedang dan dua diantaranya termasuk kedalam kategori tinggi, hal ini di karenakan tingginya kesadaran diri dan kemampuan klien dalam mengenali emosi sehingga mempunyai kepekaan yang lebih akan keputusan yang diambil.