Setiap orang pasti ingin meraih kesuksesan, kedamaian, dan kebahagian dalam hidupnya. Kebahagian yang hakiki hanya akan dirasakan bila terbangun pola hidup seimbang. Alam ini diciptakan oleh Allah SWT dalam keseimbangan. Ketika alam dirusak oleh manusia, sehingga tidak seimbang, maka manusia akan merasakan akibatnya. Hidup dalam keseimbangan akan mengantarkan manusia kepada keselamatan dan kebahagiaan. Ajaran Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram termasuk di dalamnya membahas mulur-mungkret adalah belajar memahami diri sendiri (meruhi awakipun kiyambak) secara tepat benar, dan jujur sebagai bekal untuk mampu memahami atau mengerti orang lain, serta alam lingkungannya sehingga seseorang bisa hidup baik, damai, dan bahagia. Permasalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Apa filosofi konsep mulur mungkret terhadap ajaran Islam?, 2) Apa filosofi konsep mulur mungkret terhadap filsafat?.Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis, dengan sumber data primer yaitu buku Islam, buku tentang pemikiran Ki Ageng Suryomentaram, buku filsafat, dan sumber data sekunder yaitu jurnal, buku, dan artikel tentang filsafat mulur mungkret Ki Ageng Suryomentaram. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah library research. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode conten analysis dan metode deduktif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) filosofi konsep mulur mungkret Ki Ageng Suryomentaram terhadap ajaran Islam tentang ridlo, syukur, qona’ah dan tawakal. Konsep mulur mungkret Ki Ageng Suryomentaram, bila keinginan manusia tercapai maka akan mulur dan bila tidak tercapai maka akan mungkret. Dalam ajaran Islam / syariat Islam membahas juga tentang keingin-ingin dan harapan-harapan manusia terhadap sesuatu yang disenenginya, hal ini dijelaskan al-Qur’an sebagai dasar hukum pada hukum-hukum Islam / syariat Islam. Hukum Islam / ajaran Islam juga mengajarkan agar manusia bisa hidup sejahtera dan bahagia. Ajaran itu berupa ridlo, syukur, qona’ah dan tawakal. Ajaran mulur mungkret Ki Ageng Suryomentaram dan hukum Islam / syariat Islam memiliki tujuan sama yaitu menunjukkan kepada manusia bagaimana cara hidup bahagia dan sejahtera. 2) filosofi konsep mulur mungkret Ki Ageng Suryomentaram terhadap filsafat terletak pada ajaran tentang logika dan etika dalam kehidupan. Ajaran filsafat memahami juga bahwa hakikat manusia adalah makhluk hidup yang memiliki banyak harapan atau keinginan yang ingin dicapai. Ajaran filsafat berupa logika dan etika ini mampu mengontrol dan mengatur manusia menuju kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara luas, tepat dan teratur. Ilmu ini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Sedangkan etika ialah sebuah ilmu filsafat yang membicarakan tentang nilai dan norma yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Logika dan etika dalam ilmu filsafat sangat relevan sekali dengan ajaran mulur mungkret Ki Ageng Suryomentaram. Dua konsep ini tujuannya adalah ingin menunjukkan kepada manusia agar bisa hidup bahagia dan sejahtera.