Skripsi dengan judul “Penerimaan Diri Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus Di Yayasan Cinta Harapan Indonesia (YCHI) Autism Center Demak (Analisis Bimbingan dan Konseling Keluarga Islami).” yang ditulis oleh Muhammad Nafis Yunalia, NIM: 1601016134, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Penelitian ini di latar belakangi adanya ketertarikan penulis melihat penerimaan diri orangtua anak berkebutuhan khusus yang belum sempurna. Penelitian ini untuk mengetahui penerimaan diri orang tua anak berkebutuhan khusus di Yayasan Cinta Harabertujuanpan Indonesia (YCHI) Autism Center Demak dan untuk menganalisa bimbingan dan konseling keluarga Islami terhadap penerimaan diri orang tua anak berkebutuhan khusus di Yayasan Cinta Harapan Indonesia (YCHI) Autism Center Demak.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun pengumpulan datanya didapatkan dari observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dan disajikan dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kondisi penerimaan diri orang tua bukanlah hal yang mudah, setiap subjek penelitian membutuhkan waktu dan cara yang berbeda-beda dalam menghadapinya. Dari ketiga pasang orang tua berhasil mencapai kondisi penerimaan diri positif yang berusaha menerima dan memahami kondisi anak. Kondisi penerimaan diri pada orangtua anak berkebutuhan khusus dalam keseharian telah meunjukkan kesesuaian dalam aspek : Menghargai anak sebagai individu, mengenal dan memenuhi kebutuhan anak, Mencintai anak apa adanya, Adanya komunikasi dan kehangatan antara orangtua dengan anak. Bimbingan keluarga pada orangtua anak berkebutuhan khusus di YCHI Autism Center Demak di berikan oleh pembimbing kepada orangtua anak berkebutuhan khusus. Analisis bimbingan konseling keluarga islami terdapat kesesuaian pada tujuan Bimbingan konseling keluarga Islami yaitu kesesuaian dalam menumbuhkan kesadaran antar anggota keluarga, memperbaiki kondisi keluarga menjadi lebih baik sehingga keluarga anak berkebutuhan khusus dapat lebiih harmoni.