Penulis Syaifun Nuha, NIM : 1601036054, Skripsi Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan judul “Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata Religi di Kabupaten Jepara Makam Sultan Hadlirin”.
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi mengenai Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata Religi di Kabupaten Jepara Makam Sultan Hadlirin yaitu banyaknya jumlah wisatawan yang datang dan berziarah mengakibatkan kuarangnya lahan parkir unruk rombongan bus dan belum memaksimalnya pembangunan sarana dan prasarana yang memadai. Agar hal tersebut diminimalkan perlu upaya pengelolaan yang harus dilakukan, baik pemerintah daerah pihak-pihak terkait, maupun masyarakat sekitar.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi serta triangulasi teknik dan sumber. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan yang digunakan oleh pengelola makam Sultan Hadlirin.
Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pengelolaan objek daya tarik wisata di makam Sultan Hadlirin telah dilaksanakan dengan baik. Studi tersebut mendefinisikan fungsi manajemen sebagai proses menjalankan kegiatan yang mekibatkan hal-hal berikut yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan menyangkut pelestarian peninggalan yang bersejarah. Dalam pelaksanaan pengelolaan ODTW makam Sultan Hadlirin terdapat faktor pendorang dan penghambat pelaksanaannya. Dari faktor pendukukngnya adalah Sultan Hadlirin merupakan waliyullah sehingga jumlah peziarah yang datang dari dalam maupun luar kota sangat banyak. Letak lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan wisata pantai di Jepara. Tempat yang bersih dan nyaman. Terdapat fasilitas yang memadai untuk para peziarah. Sedangkan faktor penghambat dalam pengelolaan objek daya tarik wisata religi makam Sultan Hadlirin adalah tidak ada rambu-rambu petunjuk jalan menuju lokasi dari pusat kota. Informasi yang kurang memadai tersedia baik di luar maupun di dalam makam. Belum dibangunya tempat untuk berjualan untuk para pedagang.