Dalam pelaksanaan ibadah haji Pemerintah RI dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) bermitra untuk membantu masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji yaitu dengan mengadakan kegiatan Bimbingan Manasik Haji. Praktek bimbingan manasik haji juga dilakukan oleh KBIH Arofah Kaliwungu. Dalam penyelenggaran pelatihan manasik haji tentu tidak lepas dari unsur-unsur manajemen.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana Unsur-Unsur Manajemen Penyelenggaraan Pelatihan pada manasik haji di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Arofah pada tahun 2020-2021. Untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor yang dapat menghambat dan mendukung pelaksanaan manajemen penyelenggaraan manasik haji di kelompok bimbingan ibadah haji Arofah pada tahun 2020-2021.
Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Informasi yang didapatkan dalam penelitian ini, menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data dan kemudian verivikasi data.
Hasil penelitian ini dapat dismpulkan bahwa Penerapan Unsur-Unsur manajemen penyelenggaraan pelatihan manasik haji di KBIH Arofah Kaliwungu tahun 2020-2021 sudah diterapkan dengan baik, dillihat dari unsur Men, Materials, Machines, Methods, money dan market, sudah memiliki peranannya masing-masing. Dalam penyelenggaraan pelatihan manasik haji di KBIH Arofah Kaliwungu unsur-unsur tersebut seperti sumber daya pembimbing dan kepengurusan, fasilitas dan sarana dan prasarana yang cukup memadai, bentuk pengajaran yang sudah mempunyai kurikulum tersendiri serta proses pemasaran yang terorganisir melalui majelis ta’lim dan alumni jamaah haji. KBIH Arofah Kaliwungu dalam penyelenggaraan pelatihan manasik haji tentu saja mempunyai faktor pendukung serta faktor kelemahan, Kekuatan (strengths) adalah KBIH Arofah Kaliwungu sudah memiliki legalitas berupa izin operasional, pembimbing dan kepengurusan yang kompeten. Sedangkan Kelemahan (weaknesses) yaitu kaderisasi yang belum dipersiapkan serta pola perencanaan yang kurang. Peluang (opportunities) pemanfaatan Fasilitas Teknologi dan kerjasama dengan lembaga kesehatan. Ancaman (treats) berupa Pandemi Covid-19 dan Waiting list yang lama.