Miftachurrohmah (1601036065) dengan judul skripsi : ”STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA RELIGI MAKAM SUNAN POJOK BLORA”. Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan objek wisata religi makam Sunan Pojok Blora.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan wisata religi makam Sunan Pojok Blora. serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pengembangan wisata religi pada makam Sunan Pojok.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer yang diperoleh adalah hasil dari wawancara dan observasi, sedangkan data sekundernya diperoleh dari buku, jurnal, dokumen dan lain-lain yang menjadi rujukan dan relevan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan wisata religi makam Sunan Pojok Blora berjalan dengan baik. Strategi pengembangan yang digunakan oleh pengurus yayasan Sunan Pojok meliputi pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan objek wisata, pengembangan kerja sama wisata, pengembangan citra wisata, pengembangan atraksi wisata, pengembangan amenitas dan akomodasi wisata, pengembangan aksesibilitas serta pengembangan sapta pesona, adapun 7 unsur sapta pesona yang dimaksud antara lain: aman, tertib, indah, bersih, ramah tamah, dan kenangan. Pengembangan sarana prasarana yang dilakukan pengurus yayasan meliputi perbaikan dan pembangunan fasilitas sarana prasarana sebagai penunjang kepuasan peziarah berupa pembangunan kamar mandi, tempat wudhu, gazebo, mushola, penyediaan alat sholat dan air minum serta pemasangan kanopi pada area sekitar makam. Dalam setiap proses pelaksanaan strategi pengembangan wisata religi pada makam Sunan Pojok terdapat adanya pendorong, penghambat, peluang serta ancaman. Faktor pendukung yang ada di makam Sunan Pojok Blora yaitu lokasi makam yang strategis, fasilitas atau sarana dan pra sarana yang memadai serta pelayanan yang memuaskan. Sedangkan untuk faktor penghambat yaitu kurangnya informasi dan publikasi mengenai makam Sunan Pojok Blora sehingga masyarakat luas banyak yaang kurang tahu, dan juga keterbatasan anggota pengurus yayasan yang mengakibatkan pelayanan kurang maksimal serta kurangnya dukungan dari pemerintah.