Mahar palsu sebagai alasan pembatalan perkawinan ditinjau dari maslahah mursalah : studi putusan Nomor 2699/Pdt.G/2019/Pa. Bks
Nasikhah, Musfirotun (2022) Mahar palsu sebagai alasan pembatalan perkawinan ditinjau dari maslahah mursalah : studi putusan Nomor 2699/Pdt.G/2019/Pa. Bks. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1602016016_Musfirotun_Nasikhah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu hal yang penting dalam perkawinan yaitu mengenai mahar. Mahar ditetapkan sebagai kewajiban suami kepada istri sebagai lambang keseriusan dan ketulusan hati untuk mempergauli secara ma’ruf. Kewajiban penyerahan mahar bukalah rukun dalam perkawinan menurut Pasal 34 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam. Perkawinan merupakan perbuatan hukum, sah atau tidaknya ditentukan oleh hukum dan norma agama yang ada. Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia sering terjadi masalah dalam rangka membentuk hubungan perkawinan. Di pengadilan Agama Bekasi terdapat perkara pembatalan perkawinan karena mahar palsu (imitasi), hal ini dapat diketahui dalam putusan Pengadilan Agama Bekasi Nomor : 2699/Pdt.G/2019/Pa. Bks).
Melalui persoalan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti putusan tersebut, dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1). Bagaimana pertimbngan hakim dalam memutuskan pembatalan perkawinan karena mahar palsu dalam putusan tersebut? 2). Bagaiamana tinjauan maslahah mursalah terhadap pembatalan perkawinan karena mahar palsu dalam putusan tersebut? Tujuan penulisan skripsi ini yaitu untuk mengatahui pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara pembatalan perkawinan karena mahar palsu dan tinjauan maslahah mursalah terhadap pembatalan perkawinan karena mahar palsu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yuridis dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach).
Setelah melakukan penelitian, maka penulis menemukan hasil penelitian bahwa hakim dalam pertimbangannya dimana perkawinan termasuk dalam kategori akad maka ketika ada syarat-syarat dalam perjanjian yang tidak dapat dipenuhi dalam hal ini mahar, maka perkawinan dapat dibatalkan karena ada pihak yang dirugikan. Putusan Pengadilan Agama No. 2699/Pdt.G/2019/Pa. Bks menurut tinjauan maslahah mursalah yang pada dasarnya melihat suatu kemaslahatan yang terjadi disuatu kejadian apabila perkawinan yang didasari dengan kebohongan atau ketidakjujuran maka mempunyai dampak terhadap kelangsungan rumah tangga yang dapat mempengaruhi tidak tercapainya tujuan perkawinan itu sendiri dan hal itu tidak dikehendaki oleh Allah SWT.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mahar palsu; Pembatalan perkawinan; Maslahah Mursalah; Putusan pengadilan |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Vania Syifaul |
Date Deposited: | 03 Oct 2022 09:03 |
Last Modified: | 03 Oct 2022 09:03 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17055 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year