Tinjauan hukum Islam terhadap perkawinan poligami pasangan infertil primer : studi kasus di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes
Habibah, Silmi (2022) Tinjauan hukum Islam terhadap perkawinan poligami pasangan infertil primer : studi kasus di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1702016017_Silmi_Habibah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Pernikahan sebagai sarana untuk memelihara gen manusia, alat reproduksi, dan regenerasi dari masa ke masa. Namun tidak semua pasangan dikaruniai keturunan, ada sebagian mengalami infertilitas. Tidak dapat memiliki keturunan membuat kerisauan dan bagi seseorang bahkan hal ini juga salah satu gerbang penyebab terjadinya perceraian. Adapun berpoligami adalah salah satu jalan keluar agar tidak terjadinya perceraian karena adanya infertilitas. Dari latar belakang tersebut, penyusun tertarik untuk membahas masalah perkawinan pasangan infertil primer dan merumuskannya dalam bentuk penelitian dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Perkawinan Poligami Pasangan Infertil Primer (Studi Kasus di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes)” dengan maksud untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap perkawinan poligami pasangan infertil primer.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan dua masalah yaitu: 1) Bagaimana dampak terjadinya infertilitas primer pada pasangan suami istri?; 2) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap perkawinan poligami pasangan infertil primer?
Pada penelitian merupakan jenis penelitian lapangan. Bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan metode analisis data ini dilakukan secara kualitatif melalui penelaahan logika berpikir secara induktif.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: pertama, adanya kejadian infertilitas primer yang menimpa para informan memiliki dampak negatif diantaranya adalah 1) munculnya berbagai perasaan negatif seperti perasaan sedih, kesepian; 2) sering menghadapi tekanan dari orang lain; 3) menjadi lebih sensitif; 4) adanya rasa rendah diri karena merasa tidak dapat menjadi seorang bapak atau ibu; 5) membuat tidak percaya diri karena merasa gagal memberikan keturunan yang akan melanjutkan nama keluarga. Dan ada juga dampak positifnya diantaranya adalah sebagai berikut: 1) hubungan suami istri semakin rekat dan hangat; 2) membuat lebih mengerti dan peduli terhadap kondisi tubuhnya maupun pasangannya; 3) lebih fokus dalam menabung untuk hari tua mereka; 4) menjadi lebih sering berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan; 5) serta informan memilih belajar lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain. Kedua, perkawinan poligami pasangan infertil primer diperbolehkan karena pada prinsipnya hukum Islam membolehkan seseorang untuk melakukan poligami dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Diperbolehkannya poligami ini juga sama seperti ketentuan hukum Islam lainnya, yaitu untuk kemaslahatan umat manusia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Infertilitas; Poligami; Hukum Islam; Infertil primer |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Vania Syifaul |
Date Deposited: | 05 Oct 2022 09:16 |
Last Modified: | 05 Oct 2022 09:16 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17108 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year