Bank Muamalat Indonesia pada rasio NPF, FDR, ROA, ROE, dan CAR mengalami fluktuatif cenderung meningkat selama periode 2016-2020. Bank Central Asia Syariah pada rasio NPF, FDR, ROA, ROE, dan CAR mengalami fuluktuatif cenderung menurun selama periode 2016-2020. Rasio BOPO Bank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia Syariah berada dalam kondisi tidak sehat yaitu lebih dari 98%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia Syariah menggunakan metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) dan perbedaan diantara kedua bank tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif analisis. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Independent Sample T-Test, dan uji Mann Whitney U-Test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio NPF, GCG, ROA, BOPO Bank Central Asia Syariah lebih sehat dibandingkan Bank Muamalat Indonesia. Pada Rasio FDR Bank Muamalat Indonesia lebih sehat dibandingkan Bank Central Asia Syariah. Pada rasio ROE dan CAR Bank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia Syariah berada pada kategori yang sama yaitu kurang sehat untuk ROE, sangat sehat untuk CAR. Tingkat kesehatan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia Syariah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPF, GCG, ROA, BOPO, dan CAR. Sedangkan pada rasio FDR dan ROA tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia Syariah.

ABSTRACT:
Bank Muamalat Indonesia in the ratio of NPF, FDR, ROA, ROE, and CAR has fluctuated and tends to increase during the 2016-2020 period. Bank Central Asia Syariah in terms of NPF, FDR, ROA, ROE, and CAR ratios fluctuated and tended to decrease during the 2016-2020 period. The BOPO ratio of Bank Muamalat Indonesia and Bank Central Asia Syariah is in an unhealthy condition, which is more than 98%. This study aims to determine the level of soundness between Bank Muamalat Indonesia and Bank Central Asia Syariah using the Risk-Based Bank Rating (RBBR) method and the differences between the two banks. This study uses a quantitative approach that is descriptive analysis. The hypothesis test used is the Independent Sample T-Test test, and the Mann Whitney U-Test test.
The results of this study indicate that the ratio of NPF, GCG, ROA, BOPO of Bank Central Asia Syariah is healthier than Bank Muamalat Indonesia. In the FDR Ratio, Bank Muamalat Indonesia is healthier than Bank Central Asia Syariah. In terms of ROE and CAR ratios, Bank Muamalat Indonesia and Bank Central Asia Syariah are in the same category, namely less healthy for ROE, very healthy for CAR. The soundness of Bank Muamalat Indonesia and Bank Central Asia Syariah shows that there are significant differences in the ratios of NPF, GCG, ROA, BOPO, and CAR. Meanwhile, there is no significant difference between the FDR and ROA ratios at Bank Muamalat Indonesia and Bank Central Asia Syariah.