Kewarisan bagi transgender dalam pandangan kyai Nahdlatul Ulama di Kota Semarang
Zulhani, Muhammad Qomaruzzaman (2022) Kewarisan bagi transgender dalam pandangan kyai Nahdlatul Ulama di Kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1702016058_Muhammad_Qomaruzzaman_Zulhani.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini akan menganalisis tentang hukum kewarisan bagi transgender di Indonesia terutama di salah satu kota besar yaitu di Semarang, peneliti akan menggunakan pandangan oleh beberapa Kyai Nahdlatul Ulama (NU) terkait masalah yang diangkat oleh peneliti dan menganalisis Hukum Islam terhadap kewarisan bagi seorang transgender. Dimana di Indonesia mulai marak terjadi kasus transgender, baik dari pihak laki-laki yang merubah diri menjadi perempuan maupun sebaliknya, dan peneliti beberapa kali menemukan transgender yang beragama Islam sekalipun.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan dua masalah yaitu: 1) Bagaimana pandangan Kyai Nahdlatul Ulama (NU) tentang kewarisan bagi Transgender di Kota Semarang; 2) Bagaimana istinbat hukum Kyai Nahdlatul Ulama (NU) tentang kewarisan bagi Transgender di Kota Semarang. Adapun tujuan penelitian adalah: 1) Untuk mengetahui pandangan Kyai Nahdlatul Ulama (NU) tentang kewarisan bagi Transgender di Kota Semarang, 2) Untuk mengetahui istinbat hukum Kyai Nahdlatul Ulama (NU) tentang kewarisan bagi Transgender di Kota Semarang.
Metodologi yang digunakan (1) pendekatan yang digunakan adalah empiris kualitatif. (2) sampel penelitian : Kyai di PCNU Kota Semarang, dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. (3) teknik analisis yang digunakan kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, menurut pendapat ulama Nahdlatul Ulama Kota Semarang terkait pembagian waris untuk transgender tersebut tidak ada perubahan yaitu berdasarkan kelamin asli (sebelum ia mengubahnya), selama seorang transgender tersebut tidak murtad (beda agama), menjadi budak, maupun melakukan pembunuhan; Kedua, alasan hukum yang menjadi dasar pendapat ulama Nahdlatul Ulama Kota Semarang terkait kewarisan bagi Transgender yakni Al- Qur’an surat Al-Hujarat ayat 13, Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 119, hadits riwayat Ahmad no. 3151, Hasyiyah Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalain, dan fatwa MUI Nomor 03/Munas/VIII/2010 tentang Perubahan dan Penyempurnaan Jenis Kelamin.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hukum Waris; Transgender; Kyai; Nahdlatul Ulama; Kota Semarang |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.6 Islamic history > 297.65 Organizations of Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Vania Syifaul |
Date Deposited: | 07 Oct 2022 08:13 |
Last Modified: | 07 Oct 2022 08:13 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17169 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year