Kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan didalam rumah tangga adalah harapan setiap orang, banyak orang beranggapan bahwa keluarga sakinah hanya dapat diwujudkan oleh mereka yang memiliki keluarga yang utuh. Akan tetapi ketika dalam keluarga salah satu orang tua pergi atau meninggal dunia, single parent harus siap dengan beban dan tanggung jawab yang seharusnya ditanggung 2 orang menjadi satu orang saja,.
Naluriah manusia yang ingin menjalani hidup dengan bahagia, tentram, dan sejahtera pasti mendorong para pelaku single parent untuk berupaya semaksimal mungkin dalam mewujudkan keluarga yang sempurna, melalui pemenuhan beberapa faktor penunjang terciptanya keluarga tersebut. Dari Segi ekonomi, pola asuh, dan lain sebagainya yang idealnya ditempuh oleh 2 orang atau sepasang suami istri.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologis data utamanya adalah hasil dari wawancara dengan pelaku single parent di Kelurahan Bringin yang kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa seorang yang berstatus single parent mampu mewujudkan keluarga sakinah dengan upaya saling mengerti, menjalin komunikasi yang terbuka, meluangkan waktu dan bekerja keras, makna dari keluarga sakinah sendiri adalah tentram, keluarga yang saling mengerti, saling menyayangi, keluarga yang berkecukupan.