Penelitian ini meneyelidiki hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dengan perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Puteri Al Hikmah Tugurejo-Tugu Semarang. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Adakah hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dengan perilaku sosial santri Pondok Pesantren Puteri Al Hikmah Tugurejo-Tugu Semarang? Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yakni jenis penelitian yang menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan menampilkan hasilnya. Metode pengambilan datanya dengan angket dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebesar 30% dari populasi 172 yakni 52 santri Pondok Pesantren Puteri Al Hikmah Tugurejo-Tugu Semarang. Sedangkan cara pengambilan sampel dengan cara random sampling yakni semua responden dianggap sama dalam pemilihan sampel tanpa pandang bulu. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi product moment.
Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dengan perilaku sosial santri Pondok Pesantren Puteri Al Hikmah Tugurejo-Tugu Semarang. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tingkat kecerdasan emosional santri Pondok Pesantren Puteri Al Hikmah Tugurejo-Tugu Semarang termasuk dalam kategori baik yaitu berada pada interval 91 – 99 dengan nilai rata-rata 94,8077. 2) Perilaku sosial santri Pondok Pesantren Puteri Al Hikmah Tugurejo-Tugu Semarang termasuk dalam kategori baik yaitu pada interval 90,75 – 99,25 dengan rata-rata 94,9615. 3) Ada hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dengan perilaku sosil santri Pondok Pesantren Puteri Al Hikmah Tugurejo-Tugu Semarang, ditunjukkan dengan hasil bahwa r_xy yang diperoleh dari angket adalah 0,648. Untuk db = 50 diketahui nilai r_(tabel ) pada taraf signifikansi 5% = 0,273 dan pada taraf signifikansi 1% = 0,354. Oleh karena itu, nilai r_xy = 0,648 lebih besar daripada nilai r_(tabel ), baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Oleh karena itu, hasilnya dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan peneliti diterima.