Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (BIMAS) Islam menyediakan aplikasi berbasis website yang menginformasikan Jadwal Imsakiyah untuk semua kota di Indonesia. Hasil perhitungan pada jadwal imsakiyah tersebut hasilnya berbeda dengan jadwal imsakiyah yang dibuat oleh Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang melalui lokakarya Imsakiyah Ramadhan. Perbedaan tersebut penting untuk diteliti karena Jadwal Imsakiyah menjadi pedoman masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan salat.
Penelitian yang penulis susun termasuk penilitian kualitatif dengan pendekataan komparatif. Fokus penilitian ini dua hal, pertama tentang metode sistem perhitungan yang dipakai pada pembuatan Jadwal Imsakiyah BIMAS Islam dan lokakarya imsakiyah ramadhan UIN Walisongo Semarang. kedua tentang akurasi kedua jadwal imsakiyah.
Untuk mendalaminya, sumber data primer yang penulis pakai adalah wawancara kepada Slamet Hambali, selaku orang yang menghitung Jadwal Imsakiyah UIN Walisongo, dan Ismail Fahmi selaku Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Hisab Rukyat Bimas Islam Kemenag RI. Penulis menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan bagaimana proses hisab waktu salat pada website Bimas Islam Kemenag RI dan Lokakarya Imsakiyah Ramadhan UIN Walisongo Semarang dalam penentuan Jadwal Imsakiyah, serta analisis komparatif untuk membandingkan kedua hisab yang dipakai.
Perbedaan perhitungan kedua jadwal imsakiyah disebabkan oleh faktor data dari tinggi matahari, refraksi dan algoritma dalam perhitungan. Kedua jadwal Imsakiyah tersebut terdapat perbedaan hasil perhitungan 1 sampai 2 menit. Meskipun terdapat perbedaan, keduanya masih dalam koridor aman digunakan karena sama-sama sudah menambahkan dan mengurangi dalam pengaplikasian ikhtiyath. Bagi masyarakat awam itu tidak masalah, namun bagi para pegiat falak perlu adanya kajian yang mendalam.