Dua jadwal waktu salat dalam satu daerah : studi kasus di Kabupaten Boyolali
Amarulloh, Hafidz (2021) Dua jadwal waktu salat dalam satu daerah : studi kasus di Kabupaten Boyolali. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1502046112_Hafidz_Amarulloh.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Kabupaten Boyolali adalah salah satu sekian banyak Kabupaten yang ada di Jawa Tengah, namun ada hal yang menarik ketika penulis meneliti tempat ini. ada suatu wilayah di Kabupaten Boyolali, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk meneliti tempat ini terkhusus dalam penentuan jadwal waktu salat. Ketinggian daerah ini dapat mencapai 1500 mdpl, maka dari itu penulis mengkaji tentang jadwal waktu salat yang ada di daerah tersebut.
Penulisan skripsi ini mengkaji 2 permasalahan yakni 1. Bagaimana dua jadwal waktu salat dalam satu daerah diimplementasikan di Kabupaten Boyolali?, 2. Bagaimana pengaruh ketinggian tempat dalam jadwal waktu salat. Pembuatan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan penelitian lapangan, penulis melakukan observasi guna mengumpulkan data-data primer. Data primer tersebut bersumber dari hasil observasi secara langsung ke Masjid Bahrur Rohmah dan Masjid Sholihin, dan ditambah menggunakan accurate altimeter untuk mengetahui data kordinat dan juga data ketinggian tempat di salah satu daerah di Kabupaten Boyolali. Alasan memilih kedua Masjid tersebut karena letak ketinggiannya yang membuat penulis tertarik. Selain itu terdapat data yang secara langsung dengan pihak Takmir Masjid, Kemenag Kabupaten Boyolali dan juga Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Untuk data sekunder penulis mengambil dari data ephemeris sebagai data tambahan dalam perhitungan jadwal waktu salat.
Dari hasil penelitian penulis, jadwal waktu salat yang digunakan Kemenag Kabupaten Boyolali yang bersumber dari Kanwil Kemenag Provinsi belum dapat meng-cover keseluruhan wilayah yang ada di Kabupaten Boyolali karena ketinggian tempat berpengaruh kepada waktu salat. Terutama waktu salat Maghrib, Isya dan subuh.
Kabupaten Boyolali adalah salah satu sekian banyak Kabupaten yang ada di Jawa Tengah, namun ada hal yang menarik ketika penulis meneliti tempat ini. ada suatu wilayah di Kabupaten Boyolali, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk meneliti tempat ini terkhusus dalam penentuan jadwal waktu salat. Ketinggian daerah ini dapat mencapai 1500 mdpl, maka dari itu penulis mengkaji tentang jadwal waktu salat yang ada di daerah tersebut.
Penulisan skripsi ini mengkaji 2 permasalahan yakni 1. Bagaimana dua jadwal waktu salat dalam satu daerah diimplementasikan di Kabupaten Boyolali?, 2. Bagaimana pengaruh ketinggian tempat dalam jadwal waktu salat. Pembuatan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan penelitian lapangan, penulis melakukan observasi guna mengumpulkan data-data primer. Data primer tersebut bersumber dari hasil observasi secara langsung ke Masjid Bahrur Rohmah dan Masjid Sholihin, dan ditambah menggunakan accurate altimeter untuk mengetahui data kordinat dan juga data ketinggian tempat di salah satu daerah di Kabupaten Boyolali. Alasan memilih kedua Masjid tersebut karena letak ketinggiannya yang membuat penulis tertarik. Selain itu terdapat data yang secara langsung dengan pihak Takmir Masjid, Kemenag Kabupaten Boyolali dan juga Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Untuk data sekunder penulis mengambil dari data ephemeris sebagai data tambahan dalam perhitungan jadwal waktu salat.
Dari hasil penelitian penulis, jadwal waktu salat yang digunakan Kemenag Kabupaten Boyolali yang bersumber dari Kanwil Kemenag Provinsi belum dapat meng-cover keseluruhan wilayah yang ada di Kabupaten Boyolali karena ketinggian tempat berpengaruh kepada waktu salat. Terutama waktu salat Maghrib, Isya dan subuh.
Kabupaten Boyolali adalah salah satu sekian banyak Kabupaten yang ada di Jawa Tengah, namun ada hal yang menarik ketika penulis meneliti tempat ini. ada suatu wilayah di Kabupaten Boyolali, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk meneliti tempat ini terkhusus dalam penentuan jadwal waktu salat. Ketinggian daerah ini dapat mencapai 1500 mdpl, maka dari itu penulis mengkaji tentang jadwal waktu salat yang ada di daerah tersebut.
Penulisan skripsi ini mengkaji 2 permasalahan yakni 1. Bagaimana dua jadwal waktu salat dalam satu daerah diimplementasikan di Kabupaten Boyolali?, 2. Bagaimana pengaruh ketinggian tempat dalam jadwal waktu salat. Pembuatan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan penelitian lapangan, penulis melakukan observasi guna mengumpulkan data-data primer. Data primer tersebut bersumber dari hasil observasi secara langsung ke Masjid Bahrur Rohmah dan Masjid Sholihin, dan ditambah menggunakan accurate altimeter untuk mengetahui data kordinat dan juga data ketinggian tempat di salah satu daerah di Kabupaten Boyolali. Alasan memilih kedua Masjid tersebut karena letak ketinggiannya yang membuat penulis tertarik. Selain itu terdapat data yang secara langsung dengan pihak Takmir Masjid, Kemenag Kabupaten Boyolali dan juga Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Untuk data sekunder penulis mengambil dari data ephemeris sebagai data tambahan dalam perhitungan jadwal waktu salat.
Dari hasil penelitian penulis, jadwal waktu salat yang digunakan Kemenag Kabupaten Boyolali yang bersumber dari Kanwil Kemenag Provinsi belum dapat meng-cover keseluruhan wilayah yang ada di Kabupaten Boyolali karena ketinggian tempat berpengaruh kepada waktu salat. Terutama waktu salat Maghrib, Isya dan subuh.
Kabupaten Boyolali adalah salah satu sekian banyak Kabupaten yang ada di Jawa Tengah, namun ada hal yang menarik ketika penulis meneliti tempat ini. ada suatu wilayah di Kabupaten Boyolali, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk meneliti tempat ini terkhusus dalam penentuan jadwal waktu salat. Ketinggian daerah ini dapat mencapai 1500 mdpl, maka dari itu penulis mengkaji tentang jadwal waktu salat yang ada di daerah tersebut.
Penulisan skripsi ini mengkaji 2 permasalahan yakni 1. Bagaimana dua jadwal waktu salat dalam satu daerah diimplementasikan di Kabupaten Boyolali?, 2. Bagaimana pengaruh ketinggian tempat dalam jadwal waktu salat. Pembuatan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan penelitian lapangan, penulis melakukan observasi guna mengumpulkan data-data primer. Data primer tersebut bersumber dari hasil observasi secara langsung ke Masjid Bahrur Rohmah dan Masjid Sholihin, dan ditambah menggunakan accurate altimeter untuk mengetahui data kordinat dan juga data ketinggian tempat di salah satu daerah di Kabupaten Boyolali. Alasan memilih kedua Masjid tersebut karena letak ketinggiannya yang membuat penulis tertarik. Selain itu terdapat data yang secara langsung dengan pihak Takmir Masjid, Kemenag Kabupaten Boyolali dan juga Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Untuk data sekunder penulis mengambil dari data ephemeris sebagai data tambahan dalam perhitungan jadwal waktu salat.
Dari hasil penelitian penulis, jadwal waktu salat yang digunakan Kemenag Kabupaten Boyolali yang bersumber dari Kanwil Kemenag Provinsi belum dapat meng-cover keseluruhan wilayah yang ada di Kabupaten Boyolali karena ketinggian tempat berpengaruh kepada waktu salat. Terutama waktu salat Maghrib, Isya dan subuh.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ketinggian Tempat; Jadwal Waktu Salat; Kabupaten Boyolali |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Erica Visiyam |
Date Deposited: | 17 Oct 2022 01:54 |
Last Modified: | 17 Oct 2022 01:54 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17347 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year